Dunia Prilly - 19

3.6K 237 4
                                    

Happy Reading...

_____________

Setelah menempuh perjalanan 2 jam lebih akhirnya sampailah mereka.

Dan disinilah dia, tempat yang ternyata kembali dia pijaki setelah enam tahun kepergiannya. Dia tidak menyangka bahwa akan memijakkan kakinya di kota ini lagi, Jakarta.

Setelah keluar dari pesawat mereka ingin mengambil barang masing-masing.

"Yahh, koper aku, Ina sama Itha kayanya kepisah deh sama koper kamu sama tas nya Syifa."

"Iya kak soalnya koper kakak udah ada sama tasnya syifa tapi kitanya belum ada."

Itha membenarkan ucapan Mira.

"Yaudah Prill kamu keluar duluan aja ya atau nggak duduk disana dulu nungguin kitanya bentar aja kok yah."

Syifa yang tadinya tertidur dalam gendongan Prilly karena terlalu lelah berceloteh di pesawat akhirnya terbangun lalu menatap sekelilingnya.

"Bunda kita udah sampai ya?"

Syifa bertanya sambil mengucek kedua matanya.

"Anak Bunda udah bangun, iya Sayang kita udah sampai."

"Kita pergi dulu yah Prill."

Prilly menganggukkan kepalanya lalu pergi berlawanan arah dengan mereka bertiga sambil memegang kopernya dan tas Syifa diatasnya, sebelah tangannya lagi menggandeng tangan Syifa yang sudah turun dari gendongannya.

"Bunda cipa mau loti itu Bunda."

Syifa menunjuk penjual roti yang ada di bandara lumayan jauh dari tempatnya.

"Yaudah yuk kita kesana."

"Nggak mau Bunda cipa capeeek."

Syifa menunjukkan raut wajah lemasnya membuat Prilly terkekeh.

"Kalau gitu Syifa duduk disini jangan kemana-mana sampai Bunda balik yah?"

"Oke Bunda."

Prilly mengusap rambut putrinya itu sebelum berjalan meninggalkan Syifa yang duduk dengan koper dan tasnya.

Tidak lama kepergian Prilly Syifa mengedarkan pandangannya melihat lalu lalang orang banyak.

Pandangannya berhenti ke tempat penjual es krim.

Tanpa mengingat perkataan Prilly Syifa berlari menghampiri penjual es krim tersebut.

"Om tungguin cipa Om, tungguuu."

Syifa berteriak ditengah kerumunan banyak orang membuat penjual itu tidak mendengarnya.

Setelah mengejar cukup jauh akhirnya dia bisa mensejajarkan langkahnya dengan Pria itu.

Syifa menarik-narik celana hitam Pria itu.

"Om, Om..."

"Eh kamu siapa?"

"Om cipa mau beli es klimnya dong."

Syifa menatap kedua es cream yang ada ditangan Pria itu.

"Maaf Sayang Om bukan penjual es krim dan  juga ini untuk anak Om."

"Yah padahalkan cipa mauu."

Syifa menundukkan kepalanya lesu membuat Pria itu tidak tega melihatnya.

"Ini deh buat cipa kan namanya, ini buat cipa aja satu yang satunya lagi untuk anak Om."

Syifa mengangkat kepalanya lalu menatap Pria itu dengan binar bahagia.

Syifa merogoh saku celana serta bajunya membuat Pria dihadapannya heran.

"Kamu cari apa?"

"Cipa cali uang tapi nggak dapat nggak bisa beli deh."

Pria itu tersenyum lalu berjongkok di hadapan Syifa.

"Kamu nggak usah bayar ini gratis untuk kamu yang cantik."

Pria itu menyodorkan es krim dengan topping strawberry dan disambut ceria oleh Syifa.

"Makasih yah Om."

Setelah mengucapkan terima kasih anak kecil itu langsung berlari dan menghilang di tengah kerumunan orang banyak.

"Anak yang manis."

Setelah pergi menjauh dari Pria itu Syifa berhenti dan tidak tahu harus berlari ke mana karena dia lupa jalan menuju tempatnya duduk tadi.

"Aduh cipa lupa jalannya kemana."

Syifa terus mengedarkan pandangannya dan setelah yakin jalan yang akan dilaluinya benar dia berlari dan menubruk kaki seseorang membuat topping es creamnya sedikit mengenai celana orang itu.

Syifa menatap celana itu dengan mata berkaca-kaca karena takut dimarahi oleh orang itu.

Syifa menundukkan kepalanya dalam dan menjatuhkan es cream di tangannya ke lantai.

________

"Saya mau masuk."

Ali keukeuh ingin masuk tapi dilarang petugas keamanan.

"Maaf Pak ini hanya untuk Penumpang yang datang, Bapak nggak boleh masuk."

"Kamu nggak tahu saya siapa huh?"

Suara Ali meninggi hingga membuat orang-orang yang berada disekitar mereka memperhatikannya.

"Tapi pak...."

"Biarkan dia masuk."

"Pak Indra? Tapi pak...."

"Biarkan dia masuk."

Orang itu berucap dengan tegas membuat seseorang yang sedari tadi menghalangi Ali menganggukkan kepalanya.

Ali berlalu lalu menghampiri temannya itu.

"Terimah kasih Indra."

"Yoi, lo kesini mau jemput siapa?"

"Mama sama Adik saya."

"Emang nggak sibuk lo?"

Indra berucap lalu disusul dengan kekehannya.

"Mama saya maksa buat jemput dia."

"Oh yaudah gue balik lagi kekantor ya, ada yang perlu diurusin."

Ali hanya menganggukkan kepalanya lalu berjalan mencari keberadaan Mama dan Adiknya.

Tapi saat belum lama dia berjalan seorang anak menubruknya dan yang lebih parahnya lagi es krim yang dipegang anak itu mengenai celananya yang hitam dan pastinya mahal.

Ali melihat celananya lalu beralih melihat anak perempuan itu yang menundukkan kepalanya dan tak lupa juga es krimnya yang sudah tergeletak di lantai.

Ali hanya bisa berdecak melihat celana nya dikotori oleh eskrim tersebut. Tanpa menghiraukan anak kecil itu dia berlalu begitu saja. Sebelum berjalan menjauh dia sempat mendengar anak tadi menggumamkan kata 'Ayah'.


__________

Maaf yah pendek, soalnya pikiranku mentoknya sampai sini aja😅

1 Desember 2019

Selamat memasuki bulan Desember Reader's ku, semoga di bulan ini tidak ada yang kehilangan lagi yah😅

Follow My IG: _minionssz

DUNIA PRILLY | [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang