Dunia Prilly - 7

4.1K 260 2
                                    

Happy Reading...

__________

"Pak..."

"Kamu diam dan berbaringlah."

Ali menuntun Prilly untuk berbaring di tempat tidur yang ada dikamar itu lalu bergerak membuka Heels Prilly yang ada dikakinya.

"Pak saya mau pulang."

Prilly berusah bangkit tapi kembali ditahan oleh Ali membuatnya memberontak.

"Pak nanti Mira nyariin saya dan adik saya juga nanti khawatir."

Ali tidak menghiraukan racauan Prilly dan pemberontakan yang dilakukan untuknya.

"Saya bilang saya mau pulang pak."

Prilly meninggikan suaranya dan membuat Ali menatapnya tajam tapi Prilly tidak menghiraukan itu karena dia sendiri sudah berada diambang kesadarannya dan tidak peduli sama sekali.

"Silahkan."

Ali berdiri dari sisi tempat tidur dan membiarkan Prilly berdiri sambil memegangi kepalanya.

Wanita itu berjalan sempoyongan menuju pintu dan saat ingin menekan knop tubuhnya jatuh menyentuh dinginnya lantai.

Ali hanya memperhatikannya saat Prilly mencoba bangkit tapi tidak bisa karena kepalanya yang sangat pusing.

Pria itu menghampiri Prilly lalu menggendongnya membuat Prilly refleks mengalungkan tangannya di leher Ali dan kali ini dia tidak menolaknya karena tubuhnya sudah sangat panas.

Ali mendudukkannya di tempat tidur lalu menyuruhnya berbaring, Prilly tidak membantah dan hanya menatap Atasannya dengan pandangan sayu.

Saat Ali ingin beranjak dari tempatnya Prilly memegang pergelangan tangannya membuat Ali menatapnya lekat.

"Ada apa?"

Ali bertanya lalu kembali mendudukkan tubuhnya ditempat semula.

Tanpa diduga Prilly langsung menerjang Ali menubruknya dan memeluknya dengan erat.

"Saya capek bekerja terus, saya capek menjalani hidup yang keras ini, saya capek pak."

Ali hanya diam mendengar racauan Prilly yang semakin tidak jelas.

Ali meringis saat Prilly mengeratkan pelukannya yang membuat Pria itu berdecak dan menggeram.

"Prilly lepaskan."

Ali dapat merasakan gelengan kepala Prilly di dadanya dan merasakan saat Prilly menghirup aroma parfumnya dalam-dalam membuat Ali memejamkan matanya dan kembali membuka dan terlihat mata itu sudah diselimuti gairah.

"Jangan memancing saya untuk melakukan hal yang akan membuat kamu membenci saya."

Prilly tidak mengindahkan perkataan Ali dan kembali mengeratkan pelukannya.

"Kamu yang memulainya Prilly Anandhira."

_______

Drrrtt....Drrrtt...

Ali yang merasakan getaran di dekat nya perlahan mengerjapkan matanya dan menyesuaikan dengan cahaya lampu yang ada di ruangan itu.

Setelah dapat membukanya Ali meraba ponselnya yang ada di atas nakas tepat di sampingnya.

Zidan Calling...

"Halo Brother lo dimana sih langsung ngilang aja dari acara? Nggak mau lo ngumpul sama kita-kita buat acara pelepasan lajangnya Rian?"

DUNIA PRILLY | [ Completed ]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt