Dunia Prilly - 9

3.7K 254 4
                                    

Happy Reading...

_________

Satu bulan lebih sudah berlalu sejak kejadian itu dan kehidupan Prilly dan Adiknya masih sama seperti biasa mereka masih menjalankan kegiatan masing-masing. Prilly yang dulu sakit dan membutuhkan istirahat selama seminggu pun sudah kembali bekerja, dan Itha adiknya pun sedang mencari sekolah untuk melanjutkan pendidikannya.

Selama masuk bekerja pun Prilly tidak pernah melihat Atasannya ada di kantor dan membuat dia sedikit lega dan bersyukur karena bisa terbebas dari ketakutan yang menderanya.

Tapi ada yang berbeda beberapa hari terakhir ini dengan Prilly, dia sering merasakan pusing dan juga tubuhnya yang mudah lelah.

Hari ini adalah puncaknya saat dia ingin mengantarkan kopi tiba-tiba kepalanya terasa pusing sekali dia memegang pinggiran meja untuk menyanggah tubuhnya yang sebentar lagi akan tumbang, Kopi yang ada di tangannya jatuh ke lantai dan gelasnya pecah berkeping-keping di dekatnya, tidak lama kemudian dia mendengar suara Mbak Iis yang berteriak dan semuanya menjadi gelap.

_________

"Prill, Prilly bangun."

Mira terus mendekatkan Aromateraphy kehidung Prilly agar wanita itu tersadar dari pingsannya.

Suara erangan Prilly membuat Mbak Iis dan Arin menghampirinya.

"Kamu nggak papa kan Prill?"

Prilly menggelengkan kepalanya sambil berusaha untuk beranjak dari posisi berbaringnya.

"Kamu kerumah sakit aja yah Prill, pucat banget itu."

"Nggak usah Mbak palingan cuman asam lambungku lagi kambuh."

Prilly tersenyum lemah kearah Mbak Iis.

"Kamu tuh yah Prill ngeyel kalau dibilangin, aku liat akhir-akhir ini kamu tuh sering pusing dan juga keliatan pucat kayak orang hamil aja bukan kayak orang yang asam lambungnya kambuh."

Arin tertawa kecil bersama Mbak Iis sedang Prilly terpaku ditempatnya.

"Arin..."

Mira baru saja berdiri dari tempatnya dan memanggil tegas nama Arin tapi pergelangan tangannya dicekal oleh Prilly.

Prilly menggeleng sambil memberikan tatapan memohon kepada Mira membuat wanita itu duduk ditempatnya kembali.

Arin dan Mbak Iis saling pandang kebingungan dengan kedua orang didepannya itu.

"Ya Sorry Prill kita kan cuman bercanda."

"Bercanda tapi jangan keterlaluan."

Bukan Prilly yang menjawabnya tapi Mira yang menjawab dengan ketus dan menolak memandang Arin.

"Maaf yah Prill?"

Arin merasa bersalah dengan sikap Mira kepadanya karena niatnya memang tadi hanya ingin bercanda tapi ditanggapi serius dengan Mira.

"Nggak papa kok Rin mungkin Miranya lagi datang bulan."

Prilly terkekeh mencoba mencairkan suasana yang canggung itu.

"Yaudah Prill kamu istirahat yah kita berdua keluar dulu mau lanjut kerja."

"Oh iya Mbak nanti aku nyusul."

"Eh nggak usah kamu istirahat aja ditemenin sama Mira."

Arin berucap lalu mereka berdua pun berlalu meninggalkan Prilly dan Mira.

Sejenak hanya keheningan yang berada diantara mereka sampai Mira mengeluarkan suaranya.

"Kita kerumah sakit yah kamu pucat banget tau nggak?"

DUNIA PRILLY | [ Completed ]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora