Dunia Prilly - 18

3.7K 225 18
                                    

Happy Reading...

_______

"Udah siapkan?"

Disinilah mereka sekarang di dalam Apartement yang sebentar lagi mereka tinggalkan.

Ina sudah siap dengan koper birunya dan Mira pun sudah siap dengan koper merahnya begitu pula dengan Itha yang menggeret koper ungunya.

Lain halnya dengan Prilly yang hanya menenteng tas perlengkapan Syifa.

Eh tapi jangan salah karena di tangan Alvin sudah ada koper besar berwarna biru seperti warna kartun doraemon kesukaan Prilly Anandhira.

"Kamu bawa apa sih Prill berat banget kopernya?"

"Itu baju aku sama barang-barangnya Syifa."

"Lah tas yang kamu pegang kan perlengkapannya Syifa?"

"Ini mana cukup Vin, kamu kan tau bajunya Syifa banyak."

Setelah merasa tidak ada lagi yang tertinggal mereka keluar dan menuju Lobby menggunakan lift.

Setelah berpikir matang Prilly memang harus kembali kesana, lagi pula ini sudah 6 tahun pasti sangat mustahil untuk bertemu dengannya lagi.

Alvin mengantar mereka menuju bandara dan didalam mobil diisi dengan celotehan Syifa yang membicarakan apa saja yang dilihatnya dan menanyakan apa saja yang tidak dimengertinya.

"Bunda kita mau kemana?"

Syifa menatap Prilly yang sedang menatap keluar jendela.

"Kita mau pulang sayang."

"Tapi kan Bunda tadi kita pelgi dali lumah masa kita pulang?"

Semua yang ada di mobil terkekeh mendengar penuturan Syifa.

"Syifa sayang Syifa itu mau pulang kampung, mau pulang ke kampungnya Bunda Syifa."

Alvin menjelaskan sambil sesekali melirik kaca spion untuk melihat Syifa.

"Emang kampungnya Bunda dimana pa?"

"Jauh dari sini harus naik pesawat."

"Naik pesawat? yeayy naik pesawat, cipa mau naik pesawat Bunda?"

Syifa bertanya dengan antusias kepada Prilly membuatnya gemas dengan putrinya itu.

"Iya sayang."

Prilly mengusap kepala anaknya saat merasakan Syifa mulai diam tanpa berceloteh lagi dan nyaman dipangkuannya.

"Bunda?"

"Iya sayang?"

Prilly menatap Syifa yang juga sedang menatapnya.

"Tadi papa Alvin bilang kita mau pulang ke kampungnya Bunda telus itu jauh kan, Bunda pelnah bilang Ayah ada di tempat yang jauh jadi Ayah ada yah dikampung Bunda?"

Deg.

Prilly menahan nafasnya mendengar pertanyaan anaknya. sudah lama Prilly tak mendengar pertanyaan tentang Ayahnya dan kenapa putri kecilnya itu kembali mengingatkannya.

"Bunda Kok Ayah nggak pelnah pulang cipa nakal yah Bunda jadi Ayah nggak mau lihat cipa atau cipa pelnah buat Ayah malah yah Bunda? kalau ketemu Ayah nanti cipa janji akan minta maaf, cipa rindu sama Ayah Bunda."

Selama ini Prilly memang memberitahu bahwa Ayahnya bukanlah Alvin melainkan orang lain yang pasti tidak akan menerima keberadaan Syifa.

Apa mungkin dia tidak menerimanya? Entahlah.

DUNIA PRILLY | [ Completed ]Where stories live. Discover now