Dunia Prilly - 25

4.4K 245 22
                                    

Happy Reading...

________

Tok...Tok...Tok...

"Masuk."

Dari balik pintu ruangan kerja Ali terlihat kepala Alan yang menyembul.

"Boleh masuk nggak Kak sibuk banget kayaknya?"

Tanpa menunggu perstujuan Ali, Alan melangkah masuk lalu duduk di sofa hitam yang ada di ruangan itu.

Dari kursinya Ali hanya melirik sekilas ke arah Adiknya dan kembali berkutat dengan laptop yang ada didepannya.

"Yaelah kak kerja mulu, kekayaan Papa tuh nggak akan habis sampai tujuh turunan kali."

"Itu keluarga Papa bukan keluarga Kakak."

Ali menjawab dengan tegas membuat Alan menghela napas.

"Dasar penggila kerja."

Alan bergumam yang nyatanya didengar Ali tapi Pria itu tidak mengubrisnya.

"Kak?"

"Hmm."

"Yaelah Kak pelit kata amat sama Adeknya."

"Ada apa Alan?"

Ali memperbaiki kaca matanya yang sedikit melorot dan menatap tajam Adiknya yang sedari tadi terus mengganggunya.

"Santai dong kak tajam banget tuh tatapan kayak pisau yang baru di asah aja."

Alan terkekeh membuat Ali kembali mengalihkan perhatiaannya dari Alan.

"Tadi Gue ketemu sama Anak kecil."

"Apa hubungannya sama kakak?"

Ali tak mengalihkan tatapannya membuat Alan berdecak.

"Sumpah kak mirip banget sama lo yah memang sih dia perempuan tapi kalau dilihat dari dekat kalian tuh kayak pinang dibelah dua."

Seketika tangan Ali yang mengetik berhenti dan pikirannya kembali melayang saat menjemput anak Zidan.

"Namanya siapa yah...aduh gue lupa lagi...syi...sa..."

"Syifa."

"Nah itu dia...eh kok kakak tau sih?"

"Kakak udah ketemu dia di sekolahnya Sasa, dia berteman sama Sasa. Tapi pas lihat kakak dia malah lari."

"Lah berarti lo nyadar dong dia itu mirip sama lo?"

Ali hanya diam mendengar pertanyaan yang lebih mirip pernyataan itu.

"Tapi kok dia lari yah, lo nakutin sih kak muka kaku banget kayak kanebo kering."

Kini Ali berhenti mengetik dan menatap tajam ke arah adiknya yang bungsu itu.

"Oke--okee sans dong kak."

Alan terkekeh tapi tak diindahkan oleh Ali. Dengan iseng Ali bertanya, "Kamu tau siapa orang tuanya?"

"Wani piro kak?"

Alan tertawa melihat ekspresi kakaknya yang sudah siap melemparnya dengan pulpen.

"Becanda gue kak, gue sih nggak ketemu sama orang tuanya tapi gue itu kenal deket sama tantenya namanya tuh..."

Drrrttt....Drrtt...

Alan tersenyum melihat nama seseorang yang memenuhi layar ponselnya.

Itha calling...

"Kita lanjut nanti yah kak gue angkat telepon dulu dari calon adik ipar lo."

Tanpa mendengar jawaban Ali, Alan langsung bangkit dan berjalan keluar sambil mengangkat ponselnya yang berbunyi.

DUNIA PRILLY | [ Completed ]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin