Dunia Prilly- 10

4.2K 241 3
                                    

Happy Reading...

_______

Prilly sudah berdiri di depan pintu ruangan Atasannya. Tadi dia diberi tahu bahwa Pak Ali sudah menunggu dirinya sekarang. Dia sangat takut dengan kemungkinan yang akan terjadi, Tapi dia memberanikan dirinya dan memantapkan hati untuk menyampaikan apa yang ada dipikirannya saat ini.

Jantungnya berdetak kencang saat dia mengetuk pintu dan menahan nafas saat mendengar suara yang selalu membuatnya takut saat mendengarnya.

Saat masuk Prilly membasahi tenggorokannya yang kering lalu mengangkat kepalanya menatap Atasannya yang ada di dekat kaca memperlihatkan suasana kemacetan jakarta di siang hari menjelang sore.

"Ke--kenapa Bapak memanggil saya?"

"Duduk."

Prilly menuruti Ali dan ikut duduk di sofa yang sudah di duduki Ali.

"Bagaimana keadaanmu?"

Ali menatap tepat ke manik mata hazel Prilly tapi Prilly membuang tatapannya.

"Saya baik Pak."

"Apa semua baik-baik saja setelah kejadian itu?"

"Semua tidak baik-baik saja"

"Apa kamu hamil?"

"Pertanyaan apa itu?"

Prilly yang menundukkan kepalanya tersenyum remeh mendengar pertanyaan itu.

"Semoga itu tidak terjadi karena itu akan membuat mu susah."

"Oh jadi kalau misalnya hal itu beneran terjadi dia nggak mau tanggung jawab, dasar berani berbuat tak berani bertanggung jawab."

Prilly hanya menyerukan itu dalam hatinya tanpa menatap Ali.

"Ada apa?"

Prilly menggelengkan kepalanya dan beranjak dari tempat itu tapi Ali mencekal pergelangan tangannya.

"Kamu mau kemana?"

"Aku mau pergi sejauh yang aku bisa."

Prilly tak bisa menahannya lagi, ia sudah memutuskan untuk tidak bekerja di kantor itu lagi dan akan pergi sejauh yang dia bisa tanpa mengganggu Atasannya lagi.

"Jangan coba-coba pergi dari saya karena kamu hanya milik saya."

"Aku bukan barang yang bisa dimiliki dan  aku bukan milik siapa-siapa."

Prilly berteriak di depan wajah Ali membuat Pria itu mengencangkan cengkraman tangannya, membuat Prilly meringis.

"Menikah dengan saya."

Ali mengatakan perkataan itu mengindahkan ringisan Prilly yang terdengar.

Dan Itu bukanlah kata pertanyaan tapi pernyataan yang tidak boleh dibantah.

"Aku tidak perlu menikah denganmu."

"PRILLY ANANDHIRA."

"Ada apa huh lepaskan itu sak--it Aww--"

Prilly meringis karena cengkraman Ali yang semakin kencang membuat Ali melepaskan cengkeramannya dan itu dimanfaatkan Prilly untuk berlari menuju pintu tapi belum sempat dia membuka tangannya ditarik dengan cukup kencang dari belakang dan saat berbalik dia menabrak dada bidang Ali yang berdiri di depannya.

"Ingat ini Prilly Anandhira kemana pun kamu pergi saya akan menemukan kamu."

Prilly memberontak setelah Ali melepaskannya, dia berlari menuju lift dan turun ke lantai dasar berlarian di loby.

DUNIA PRILLY | [ Completed ]Where stories live. Discover now