Dunia Prilly - 24

4K 235 8
                                    

Happy Reading...

_________

Siang itu Ali begitu sibuk dengan pekerjaannya yang menumpuk.

Ali memijit pelipisnya lalu mengangkat ponselnya yang berdering.

"Halo?"

"Halo Li lo dimana?"

"Kantor?"

"Li tolongin gue dong please."

"Apa?"

"Lo jemput Sasa yah ke sekolahnya please ya Li lo mau yah?"

"Wait, kenapa harus saya?"

"Aduh Li gue tiba-tiba ada meeting mendadak dan Anita nyuruh gue buat jemput anak gue itu, aduh bisa habis gue dicincang sama dia kalau nggak jemput Sasa."

"Siapa suruh punya anak."

"Eh bego coba aja lo punya anak pasti lo nggak bakal bilang begini."

Ali seketika terdiam mendengar penuturan Zidan, dadanya tiba-tiba merasa sesak saat mengingat Prilly yang pernah menggugurkan kandungannya. Mungkin jika Prilly tidak melakukan itu pasti sekarang anaknya juga sudah besar.

"Terserah."

"Li please yah gue mohon."

Suara zidan melembut setelah mengatai Ali.

"Saya sibuk."

"Li lo kok jahat banget sama sahabat lo yang ganteng ini apa lo nggak kasihan sama Sasa yang nanti nunggu lama disekolahnya nanti kalau dia hilang gimana kalau dia diculik gimana terus emang nggak kasihan kalo liat muka genteng gue ini dicakar sama Anita terus...."

"Saya bakal jemput sasa."

Ali terpaksa harus menerimanya daripada harus mendengar ocehan panjang Zidan yang ditambah lagi dengan tingkat kepercayaan dirinya yang melebihi suhu derajat celcius.

Ok lebay.

"Nah gitu dong lo emang sahabat gue yang the best deh lo udah tau kan sekolah Sasa dimana? yayasannya punya keluarga lo. kalau gitu udah dulu yah gue udah dipanggil meeting sekali lagi gue terimah kasih banget Li karena lo udah bantuin gue dari amukan macan betina."

"Jangan lupan macam betina itu istri kamu."

Ali mendengar suara kekehan Zidan dan seketika sambungan teputus kali ini yang memutuskannya bukan Ali melainkan Zidan.

Ali mengumpat kenapa harus menolong Zidan, biar saja sahabatnya itu menjadi daging cincang oleh istrinya sendiri.

__________

"Ya Bu, boleh yah saya minta izin untuk menjemput keponakan saya cuma sebentar kok Bu setelah mengantarnya ketempat Ibunya bekerja saya akan langsung kembali."

Pemilik cafe itu yang tak lain adalah Rere berpikir sejenak lalu mempunyai ide yang cukup unik.

"Yasudah saya izinin...."

"Alhamdulillah makasih Bu."

"Tapi..."

"Tapi apa Bu?"

"Tapi kamu harus diantar sama anak saya, Alan."

Itha melongo mendengar penuturan Atasannya apalagi saat Pria berbadan tegap itu tiba-tiba masuk ke ruangan itu dan melangkah dengan yakin menuju Mamanya tercinta.

"Ah Mama emang tahu maunya Alan."

Itha geram dengan semua ini membuat Alan tersenyum penuh kemenangan.

DUNIA PRILLY | [ Completed ]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن