Yes or No?

6.5K 457 61
                                    

Pertama kali Lesley bertemu Gusion adalah waktu mereka sama-sama baru masuk di kelas Assassin. Keduanya bisa dibilang punya satu kesamaan; mereka punya lebih dari satu role. Lesley sebagai Assassin dan Marksman sementara Gusion Assassin dan Mage. Hero role kombinasi-- atau Harley sering menyebutnya hero labil.

Adiknya Harley memang songong.

Kelas Assassin memiliki atmosfer yang sangat berbeda jika dibandingkan dengan kelas Marksman. Ketika berada di kelas Assassin, Lesley merasa dirinya belajar lebih serius karena kebanyakan murid di sana lebih suka diam dan memperhatikan. Setiap murid Assassin seperti tidak bisa terlepas dari hawa pembunuhnya. Tatapan mereka dingin, nyaris angkuh dan jarang bicara. Sangat berbeda dengan kelas Marksman yang lebih playful.

"Kamu nyasar di sini?" itu adalah kalimat pertama yang Gusion ucapkan padanya. Diikuti dengan seringai menghina Lancelot.

Sayang menembak di luar arena war bisa membuat Lesley kena sanksi. Jadi dia hanya bisa menginjak kaki Gusion. Untung hari itu Lesley sedang memakai sepatu bot tebal berburunya.

Kalau dipikir-pikir Gusion dari dulu menyebalkan. Tapi entah mengapa belakangan ini cowok itu berubah. Dia sering mengirim teks, menyapanya di kelas, bahkan sekarang mengajaknya makan malam.

Lesley menghela napas. Dia belum membalas pesan ajakan makan malam Gusion. Lesley bingung harus menjawab apa. Iya atau tidak?

Harusnya sih dia menjawab tidak secara Gusion itu anggota geng musuh bebuyutan anggota geng Lesley.

Tapi... kalau mau jujur Lesley juga sedikit ingin pergi dengan Gusion. Kapan lagi di ajak cowok ganteng makan malam, kan?

Duh, kalau sampai salah satu anggota Beauty tahu Lesley punya pikiran seperti itu bisa di ulti kelima-limanya, deh.

"Ngapain sih, Kak?" suara Harley membuyarkan pikirannya, "jangan bengong gitu nanti kesambet!"

Lesley menurunkan sebelah alisnya, menatap malas adiknya yang cute tapi ngeselin itu.

"Apaan sih, Harley," sahut Lesley, "makan malam aja gih, sana!"

"Kakak ngigo, ya? Ini masih sore tau!" balas Harley sewot. Nggak tahu kenapa tapi kakaknya ini hobi banget nyuruh dia makan malam.

"Eh iya ya."

Harley cemberut. "Kata Mama Kakak di suruh turun bantuin Mama masak!"

Aelah, pikir Lesley. "Masak apaan, sih? Tumben minta bantuin Kakak. Biasanya juga Mama masak sendiri."

Harley bertolak pinggang, "hari ini Mama masak banyak kan keluarga Paxley mau dateng ke rumah kita!"

"Paxley?" dahi Lesley berkerut. Rasanya nama itu tidak asing.

"Kakak nanya mulu nih kaya orang baru! Cepetan ke bawah bantuin Mama!" Perintah Harley lalu kabur menggunakan skill duanya (?).

"Paxley.." bisik Lesley berpikir. "Rasanya aku pernah dengar."

Beauty vs The Beast; [The Cursed Child]Where stories live. Discover now