Unspoken Truth

2.8K 254 107
                                    

Suara hentakan sepatu high heels asisten wanita yang sedang berjalan di depan Gusion bergema di lorong lantai delapan gedung kementrian yang sepi. Ini masih pagi. Staff petinggi biasanya datang sedikit lebih telat daripada staff servis. Tapi Gusion sengaja datang lebih awal di hari pertamanya bekerja.

"Ini ruangan anda, Tuan." wanita itu tersenyum, berhenti di depan sebuah ruangan dengan pintu kayu mahoni yang kokoh. "Silahkan masuk." ucapnya sopan sambil sedikit membungkuk.

"Terima kasih." Gusion tersenyum. Ia lalu meraih kenop pintu dan membukanya. "Ini benar ruanganku?" tanyanya, setengah tidak percaya.

"Benar, Tuan." jawab sang asisten sopan.

Gusion melangkah masuk. Merasa terkesan dengan ruangan besar di hadapannya ini. Tadinya ia berpikir akan mendapat ruangan yang sebatas meja dan kursi saja, tapi ternyata tidak. Di ruangan itu bahkan terdapat beberapa sofa, rak kayu kokoh berisi buku-buku, bar kecil tempat membuat kopi, dan akuarium besar. Bermacam ikan dengan warna-warna menyegarkan mata berenang di sana.

"Jika anda butuh sesuatu, silahkan hubungi saya, Tuan Paxley." kata asisten wanita itu. "Anda tinggal menekan angka 1 di telefon maka akan langsung terhubung dengan saya."

"Oke." Gusion mengangguk mengerti. "Ngomong-ngomong, namamu siapa?"

"Petra, Tuan."

Gusion tersenyum. "Baiklah, Petra. Terima kasih."

Wanita dengan rambut oranye itu membungkuk hormat lalu menutup pintu ruangan Gusion.

Rasanya aneh memiliki pekerjaan, asisten yang lebih tua dari dirinya yang memanggil tuan, serta ruangan kerja besar dan mewah ini. Gusion berdiri di depan kaca jendela besar di belakang meja kerjanya. Ia bisa melihat banyak kendaraan dan orang-orang lalu lalang, sibuk di jalan utama tepat di depan gedung kementerian Land of Dawn.

Gusion mengecek ponsel. Ada satu pesan dari Lesley.

From : Lesley 07.12 a.m

Good luck untuk hari pertama kamu bekerja, sayang. Nanti malam gimana kalau kamu makan malam bersama aku dan Harley? Aku mau mengadakan pesta kecil-kecilan. Maksudku, itupun kalau kamu nggak keberatan.
Kabari kalau sudah sempat, ya. I love you ❤

Gusion tersenyum. Jemarinya dengan cepat mengetikkan pesan balasan untuk Lesley.

To : Lesley 07.20 a.m

Terima kasih. Kamu nggak perlu repot-repot, Lesley. Tapi aku pasti datang. Aku nggak akan melewatkan masakanmu yang lezat itu. ;)
Talk to you later, Baby. I love you more. ❤

Tepat saat Gusion mengirimkan pesan, pintunya diketuk seseorang.

"Masuk." sahut Gusion mempersilahkan. Pintu di buka, Galion nyengir lebar.

"Hei."

Gusion segera menghampiri kakak pertamanya dan mereka berpelukan erat. Galion sudah lama bekerja untuk Departemen Perlindungan dan Pertahanan Land of Dawn.

"Gimana kabarmu?" tanya Galion saat mereka melepaskan pelukan. Memerhatikan adiknya yang terlihat semakin dewasa dengan setelan jas.

"Sangat baik." sahut Gusion nyengir. Galion tersenyum. Lega melihat adiknya baik-baik saja setelah apa yang terjadi padanya setahun yang lalu.

"Kau lihat." Gusion menyeringai, "Ini pertama kali aku bekerja dan ruangan seperti ini yang kudapat."

Galion mendengus lalu mengangguk-angguk. "Yeah. Kau mungkin anggota council paling muda, jadi kuizinkan kau berbangga sedikit."

Beauty vs The Beast; [The Cursed Child]Where stories live. Discover now