Beauty vs Odette

5K 381 79
                                    

From : Freya 07.15 a.m

To all Beauties, tentang emailku semalam kita meet up setelah jam pelajaran terakhir di taman belakang sekolah. Semua harus datang. No excuses!

Bel berdering keras terdengar ke seluruh penjuru Heroes High School menandakan pelajaran terakhir hari itu telah selesai. Mereka akhirnya bisa pulang ke rumah masing-masing. Sementara murid lain tampak senang karena akhirnya bisa pulang dan beristirahat, Lesley justru merasa tidak tenang. Freya bilang ia telah menemukan seorang pengkhianat dalam Beauty.

Apa maksud Freya pengkhianat itu dirinya?

"Sampai di sini pelajaran hari ini. Jangan lupa pelajari buku strategi membunuh halaman 84." kata Ibu Natalia, lalu beliau berpamitan keluar kelas.

"Sampai besok, Lesley." Fanny bangkit dari tempat duduknya.

"Ya. Sampai besok, Fanny." Lesley melambai pada cewek berambut oranye itu.

Lesley mengecek ponselnya. Freya menyuruh mereka semua berkumpul setelah jam pelajaran terakhir. Artinya sekarang. Lesley menarik napas panjang.

Apapun yang terjadi harus kuhadapi!

"Ada apa dengan ekspresi wajahmu itu?" tanya Gusion, tiba-tiba duduk di kursi Fanny.

Lesley buru-buru memasukkan ponselnya kedalam ransel. Gusion menatapnya curiga.

"Nggak ada apa-apa."

"Oh ya?"

Tatapan cowok itu membuat Lesley bimbang. Apakah ia harus bercerita tentang masalah ini pada Gusion? Tapi ia bahkan belum tahu siapa yang di maksud Freya pengkhianat. Walaupun kemungkinan besar Lesley merasa itu memang dirinya.

"Lesley."

Lesley menghela napas, "ada pertemuan anggota Beauty sore ini." Gusion tampak belum puas mendengar jawaban itu jadi Lesley terpaksa melanjutkan, "Freya bilang ia menemukan pengkhianat di antara kami."

Ekspresi Gusion langsung berubah menjadi serius.

"Pengkhianat?"

Lesley mengangguk. Setelah itu keduanya terdiam tidak tahu harus mengatakan apa. Ponsel Lesley berbunyi tanda pesan masuk. Dari Kagura. Cewek mage itu menanyakan Lesley berada di mana.

Bangkit dari kursi, Lesley memakai ranselnya. "Aku harus pergi."

Gusion mengangguk. Lesley sudah hampir keluar kelas ketika tiba-tiba Gusion meraih tangannya.

"Segera kabari aku kalau ada apa-apa." Gusion berpesan.

Lesley menelan ludah, mengangguk, kemudian segera berlari menuju taman belakang sekolah.


Kelima sahabatnya telah berkumpul di taman belakang sekolah. Freya berdiri bersandar di pohon maple berdaun lebat sementara keempat lainnya duduk di kursi taman mengelilingi meja. Wajah mereka semua tampak serius. Lesley berusaha tetap bersikap tenang.

"Sori telat." katanya, lalu duduk di samping Miya. Lesley memerhatikan wajah mereka satu persatu. Mereka semua tampak tegang, kecuali Freya. Freya tampak sangat sangat sangat marah.

"Oke. Karena Lesley sudah datang kita langsung mulai saja." Freya melipat kedua lengannya di depan dada. "Ini sangat mengecewakan! Aku benar-benar tidak menyangka salah satu dari kita akan berkhianat seperti ini!"

"Apa maksudmu berkhianat?" tanya Miya disambut tatapan membunuh Freya.

"Salah satu dari kita kencan dengan anggota The Beast!"

Lesley memejamkan matanya. Matilah aku...

"M-masa..." Kagura menatap teman-temannya sambil tertawa hambar, "apa mungkin kamu hanya salah liat saja, Freya..."

Beauty vs The Beast; [The Cursed Child]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang