Before the Apocalypse

3.6K 328 171
                                    

Rasanya sudah lama sekali mereka bertarung tapi pasukan penjaga berjubah hitam itu seperti tidak ada habisnya. Mereka memang tidak begitu kuat namun jika harus menghadapinya terus-terusan jelas menguras tenaga. Kagura sudah mulai merasa staminanya menurun, begitu pula dengan Miya dan Odette.

"Sampai kapan kita harus bertarung?" tanya Odette dengan napas terengah-engah.

"Bertahan sebentar lagi. Kita harus menunggu sampai Lesley dan Gusion kembali membawa Harley." sahut Miya, melompat ke belakang dengan cekatan sambil terus menembaki lawan-lawannya dengan panahnya yang mematikan.

Alucard menyumpah ketika lagi-lagi sekitarnya berubah menjadi gelap. Hero musuh ini benar-benar merepotkan. Selain bisa membuat keadaan sekitar menjadi gelap selama beberapa detik, ia juga bisa sementara menonaktifkan skill. Alucard dan Hayabusa sudah kehilangan satu nyawa mereka akibat serangan kombinasi hero itu dan Argus. Ditambah dua hero musuh lain yang tidak kalah hebat; hero laki-laki berambut ungu bersenjatakan tombak dan hero wanita berkulit gelap yang bisa menyerang begitu cepat.

"Hati-hati," Lancelot memperingati sambil terus menyerang dengan cepat. "Tetap serang saja walaupun gelap."

Terdengar seperti tindakan sembrono tetapi ada benarnya juga. Lebih baik mati menyerang daripada tidak berusaha sama sekali. Alucard kembali menggerakkan pedangnya dengan beringas dan perlahan kegelapan memudar.

Valir dan Pak Gord sedang melancarkan serangan kombinasi ketika suara geraman keras terdengar dari istana Dark Lord.

"Apa itu?" Kagura tampak ketakutan. Geraman itu terus terdengar. Begitu keras dan menakutkan.

"Apapun itu kurasa bukan manusia." kata Hayabusa, lalu tiba-tiba sebilah pisau menancap di depan kakinya dan sedetik kemudian Gusion yang memeluk Lesley dan Harley berteleportasi ke hadapannya.

"Lari dari sini." seru Gusion bersamaan dengan hancurnya istana Dark Lord. Sosok raksasa muncul dari dalam istana dan memporak-porandakan bangunan tersebut. Para penjaga berjubah hitam dan para hero musuh semakin kuat melancarkan serangan.

"Makhluk apaan itu?!" Lancelot memandang ngeri sosok raksasa gelap bertanduk yang menghancurkan apapun di hadapannya.

"Dark Lord." Gusion menjawab sambil terus bertarung dengan setiap sosok yang menghalangi jalannya. "Kita harus mundur. Melawannya di sini sama saja dengan bunuh diri."

Lancelot, Hayabusa, dan Alucard mengangguk mengerti. Mereka segera memberi isyarat pada rekan mereka yang lain untuk mundur.

"Lalu kemana kita harus pergi?" Lesley memandang Gusion putus asa. Tubuh Harley terasa semakin dingin. "Portal jalan pulang ke Land of Dawn masih sangat jauh."

Gusion mengumpat pelan. Lesley benar. Mereka terdesak. Portal jalan pulang ke Land of Dawn masih sangat jauh sementara Dark Lord semakin mendekat. Menyerang dengan ganas dan membabi buta.

"Sudah siap, Kak!" Digger muncul dengan wajah senang. "Ayo cepat!"

"Apa yang sudah siap?" Lesley memandang Digger bingung.

"Penjelasannya nanti saja." Miya menyambar tangan Lesley, menggandengnya untuk segera berlari ke gerbang waktu yang telah dipersiapkan Digger. "Yang pasti kita bisa pulang."

"Ladies first," Lancelot bersiap dengan pedangnya, "Gentlemen, kita berikan waktu bagi nona-nona itu agar bisa kabur."

Miya melompat masuk ke dalam gerbang waktu Digger bersama Lesley yang memeluk Harley, Odette dan Kagura menyusul. Gusion, Alucard, Lancelot, Hayabusa, Valir, dan Pak Gord masih sibuk bertarung melawan musuh yang berusaha menghalangi mereka. Dark Lord melangkah semakin dekat.

Beauty vs The Beast; [The Cursed Child]Where stories live. Discover now