Bangkitnya Dark Lord

4.8K 369 439
                                    

"Jadi begini rencananya," Digger memulai dengan nada serius. "Tiap tiga hari sekali tiap tahanan akan dikumpulkan di ruang makan. Penjaga akan memberikan kita semangkuk cairan seperti sup, yang aku yakini sebagai sebab mengapa para hero yang diculik nggak bisa masuk mode war ketika berada di sini. Saat bisa keluar dari sel inilah waktu yang tepat untuk melarikan diri dan menyelamatkan Harley. Kalau perhitunganku nggak salah, hari ini jadwal kami diberikan sup itu."

"Tunggu dulu," sela Miya, "Kalau gara-gara sup itu hero nggak bisa masuk mode war, artinya kamu juga nggak bisa berubah?" Miya terlihat cemas. "Aku nggak yakin bisa menang melawan seluruh penjaga kalau hanya aku dan Odette yang bertarung."

Digger tersenyum. "Tenang saja, Kak. Aku selama ini hanya pura-pura saja meminumnya. Saat penjaga nggak melihat aku segera muntahkan lagi."

Miya mengangguk mengerti. "Oke."

"Lagipula masih ada Pak Gord yang akan membantu kita."

Benar. Odette baru teringat Pak Gord, gurunya di kelas Mage yang belum kembali.

"Di mana dia?"

Digger terlihat menyesal. "Semua ini salahku." katanya sedih. "Aku sudah mengajukan rencana ini sejak awal kami semua di culik. Sejak Kak Eudora, Kak Irithel, Kak Valir, Kak Bruno, dan Angela masih di sini." Digger ingat bagaimana serangan yang mereka rencanakan menjadi kacau akibat dirinya yang gagal membuka gerbang teleportasi. "Pak Gord mengorbankan dirinya untukku. Ia katakan pada para penjaga bahwa ialah dalang dari rencana melarikan diri kami. Pak Gord lalu dibawa ke ruang sel terpisah dan aku nggak tau apa yang mereka lakukan padanya.."

Tangan Miya reflek mengelus rambut Digger. "Pak Gord pasti nggak apa-apa. Tenang saja, Diggie."

"Iya, kak."

"Tapi kali ini kamu harus pastikan bisa membuka gerbang teleportasimu, ya." Odette mengingatkan.

Digger mengangguk yakin. "Pasti. Kali ini pasti berhasil."

"Seberapa jauh kamu bisa membawa kami pindah?" Miya penasaran.

"Kalau berhasil, aku bisa membawa kita semua pulang." Digger tersenyum kepada dirinya sendiri saat mengatakan kata 'pulang'. "Ke Land of Dawn."

Dan sekarang mereka sedang menjalankan rencana tersebut.

Odette, Miya, dan Digger dibuat berbaris bersama tahanan lain, mengantri untuk diberikan sup seperti yang Digger ceritakan. Sup itu dimasak di wajan batu raksasa warna hitam pekat, api berkobar besar menjaga sup itu tetap panas. Penjaga bertudung serba hitam menuangkan satu sendok sup ke mangkuk hitam lalu diberikan ke antrian tahanan secara bergiliran.

"Hanya aku atau para tahanan kayak suka dengan sup yang diberikan?" Odette berbisik heran.

"Supnya memang enak." sahut Digger. "ini semacam hiburan bagi para tahanan yang sehari-hari hanya diberikan roti kering dan air putih."

"Tapi dibalik itu justru sup ini yang menghilangkan kekuatan mereka." sambung Miya. Ia menatap berkeliling dan memang benar apa yang dikatakan Odette, para tahanan tampak senang memakan sup itu. Saat itu pula mata Miya menangkap sosok yang tidak asing di sudut ruangan.

"Pak Gord!" bisik Miya menarik-narik lengan Odette dan Digger. Digger memberinya isyarat untuk tetap tenang. Miya mengangguk.

"Baiklah." Digger membenarkan letak kacamatanya. "Sudah siap membuat kekacauan?"

***

Gusion, Lesley, Hayabusa dan Kagura mengendap-endap mendekati istana Dark Lord. Alucard, Lancelot dan Valir sudah bergerak melalui sisi istana yang lain. Jarak mereka dan istana sudah dekat tapi belum nampak hadangan penjaga atau apapun. Sejauh ini mereka belum ketahuan.

Beauty vs The Beast; [The Cursed Child]Where stories live. Discover now