Alucard x Miya

5.2K 404 99
                                    

"Apa maksudmu ini semua salah Gusion?" tanya Lesley pada Lancelot tidak mengerti.

"Oh. Kau mau tau?" Lancelot menunjuk Gusion, "Kau pikir dia benar-benar menyukaimu?"

"Hentikan, Lancelot!"

"Asal kau tau saja Lesley, Gusion hanya main-main denganmu! Dia yang menyuruh kami semua untuk mendekati kalian! Agar kalian bertengkar satu sama lain!" Lancelot memandang rendah Lesley, "Kau pikir dia benar-benar menyukaimu? Apa kau tidak sadar siapa dirimu? Kau salah besar!"

Gusion meninju Lancelot tapi gagal, cowok berambut pirang itu menangkis kepalannya.

"Kita tidak bertarung di sini." Lancelot memandang Gusion penuh amarah, "kutunggu kau di war arena." putusnya, lalu masuk ke kamar rawat Odette.

Lesley hanya berdiri mematung di sana. Tidak bisa mempercayai apa yang di katakan Lancelot barusan. Ini semua ulah Gusion? Ini semua hanya karena Gusion ingin Beauty saling bertengkar satu sama lain?

Lalu perhatian Gusion selama ini hanya pura-pura? Kencan kemarin... Ciuman pertamanya...

Lesley menghapus air matanya yang kembali mengalir.

Semuanya hanya pura-pura saja?

"Lesley, aku bisa jelaskan--"

Lesley memberi isyarat agar Gusion berhenti bicara. Ia tidak ingin mendengar apapun lagi dari Gusion. Lesley berbalik, berniat pergi dari tempat itu namun Gusion meraih tangannya dan menahannya pergi.

"Aku benar-benar sayang kamu, kumohon denga--"

Lesley melepas paksa genggaman Gusion. Memandang penuh kekecewaan pada cowok yang benar-benar ia sayangi namun ternyata hanya menipunya.

"Aku benci kamu, Gusion."

***

From: Zilong 17.15 pm

Misi berhasil tapi Gusion dan Lancelot malah bertarung. Clint berusaha memisahkan mereka tapi malah kena tonjok. Aku dan Hayabusa terlalu mager jadi kami nonton saja. Tapi rasanya ini jadi gawat. Datanglah kemari, Alucard! Lakukan sesuatu!

"Pesananmu. Black Coffee, kan?"

Alucard mengabaikan pesan Zilong. Mendongak ke arah Miya yang bercelemek, mengangsurkan kopi pesanannya. Ia sedang berada di kafe milik keluarga pemanah paling terkenal di Land of Dawn. Kafe langganan Alucard. Entah kopinya atau pelayannya yang membuat Alucard terus-terusan kembali ke tempat itu.

"Terima kasih." kata Alucard, lalu memandang berkeliling. Kafe Moonlight Archer sedang sepi. "Bisa kita bicara sebentar?"

Miya awalnya tampak enggan tapi akhirnya duduk di kursi sebrang Alucard.

"Aku lagi sibuk," tandas Miya, "kalau kau mau merayuku, kubilangin aja ya kamu itu cuma buang-buang waktu."

Alucard tertawa. Pipi Miya sedikit bersemu merah karena cowok fighter itu tambah ganteng waktu tertawa. Dalam alam bawah sadarnya Miya sedang memanah dirinya sendiri agar bisa mengendalikan diri.

"Aku sudah dengar tentang Odette." Alucard menyeruput kopinya. "Kalian ini kejam juga."

"Peraturan tetap peraturan."

"Peraturan mengalahkan ikatan persahabatan kalian?" Alucard menaikkan alis. "Rendah sekali."

Emosi Miya mulai tersulut, "jangan ikut campur kalau kau nggak mengerti!"

"Aku ngerti. Beauty melarang anggotanya untuk kencan dengan The Beast." Alucard menaruh kembali cangkir kopinya di atas alas, "semua murid di sekolah kita tahu itu."

Miya tidak menjawab. Ia hanya menatap Alucard tajam.

"Lancelot sangat mencintai Odette. Keluarga Paxley dan Vance sudah menjodohkan Gusion dan Lesley,"

Miya sudah tahu soal Odette, tapi Lesley juga? Dahi Miya mengerut.

"Gusion tidak perlu mengatakan pada kami tapi kami tahu ia juga sangat mencintai Lesley sejak dulu. Kami juga tahu Odette dan Lesley juga mencintai mereka berdua. Bahkan kami tahu bagaimana perasaan Kagura untuk Hayabusa." sekarang Alucard yang memandang Miya tajam, "tapi kalian yang mengaku sahabat ketiga cewek itu, apa kalian tahu bagaimana perasaan mereka?"

"Tutup mulutmu, Alucard!"

"Yang kalian lakukan justru menyakiti ketiganya dengan melarang mereka menaruh perasaan pada laki-laki yang mereka cintai." kalimat Alucard semakin menyulut sumbu emosi Miya, "dan kalian memanggil diri kalian sendiri sebagai sahabat?"

"Sudah cukup!"

"Ya, memang sudah cukup." Alucard bangkit berdiri. Menyelipkan selembar uang di bawah cangkir kopinya. "Salahku bicara panjang lebar seperti ini padamu. Kau nggak akan ngerti rasanya dilarang mencintai orang yang kau cintai." putus Alucard sebelum berjalan pergi keluar dari kafe.

"Kalau ada orang yang paling mengerti rasanya dilarang mencintai orang yang dia cintai, dia adalah aku. Dasar bodoh." Miya melempar celemeknya emosi. Menangis di atas kedua lengannya yang terlipat di meja.

Waktu Alucard sampai di war arena keluarga Paxley, Gusion dan Lancelot sudah berada di luar dengan keadaan babak belur.

"Siapa yang menang?" tanya Alucard, meraih kaleng minuman bersoda di meja sebelah Hayabusa.

"Nggak tahu. Yang jelas aku nggak diterima ditonjok begini!" Clint berteriak protes.

Zilong tertawa, "Nggak ada yang menang. Mereka sama-sama bodohnya. Bertarung dengan emosi."

"Padahal lagi seru eh mereka udahan." Hayabusa menggeleng kecewa.

Gusion mengelap darah di sudut bibirnya.

"Aku mengaku salah." katanya, menatap Lancelot. "Maafkan aku karena memberi kalian misi semacam itu. Tapi aku benar-benar tidak berniat membuat Odette terluka."

Lancelot menarik napas panjang, mengusap wajahnya frustasi. "Aku juga benar-benar minta maaf, Gusion. Harusnya aku tidak berkata sejahat itu pada Lesley. Aku tahu kau benar-benar sayang padanya. Tapi emosi menguasai diriku."

Gusion memejamkan matanya. Bayangan wajah penuh air mata Lesley kembali terlintas dalam pikirannya.

"It's ok. Aku akan menjelaskan padanya sampai dia mengerti dan memaafkan aku bahkan jika harus ditembaki olehnya." Gusion memandangi sahabat-sahabatnya, "kita hentikan misi mengkacaukan Beauty."

Kelimanya mengangguk setuju.

"Walaupun begitu aku masih ingin bersama Odette."

Gusion mengangguk. Dia pun juga tidak akan menyerah untuk hubungannya dan Lesley.

"Aku juga mau mengaku" Hayabusa angkat tangan, "aku kayaknya sayang Kagura."

Kelimanya tertawa keras. Hayabusa jadi bingung sendiri.

"Kau tidak perlu bilang kami sudah tau!" seru Zilong emosi.

Tiba-tiba salah satu pelayan Gusion berlari masuk dengan tergesa-gesa. Wajahnya begitu panik, membuat kelima anggota The Beast memandangnya bingung.

"Ada apa?" Gusion bertanya cepat.

"Kediaman keluarga Vance di serang, Tuan..." jawab sang pelayan dengan suara bergetar, "seluruh pasukan mage kita dikalahkan.. Tuan Harley Vance berhasil diculik sementara Tuan dan Nyonya Vance ter-terbunuh..."

"Terbunuh?! Jangan bercanda!" seru Lancelot tidak percaya.

"Lesley!" Gusion tidak dapat menahan rasa paniknya, "aku harus menyelamatkannya!"

"Nona Lesley telah di bawa kesini, Tuan.." si pelayan menahan Gusion, "dia terluka parah.."

*** bijaknya babang alucard

terimakaciii vote n komennya semuaaa nanti kubales satusatu 😍❤❤❤ /author mules brb

Beauty vs The Beast; [The Cursed Child]Where stories live. Discover now