MaT 1 - A Day

109K 3.2K 152
                                    

Tesha POV

Sekolah lagi, sekolah lagi. Kenapa sih harus sekolah? Dengan malas aku beranjak dari tempat tidur dan langsung menyiapkan baju seragam. Hari inu adalah hari senin. Kalian pasti tau sendiri seberapa malasnya sekolah di hari seninkan?

Setelah selesai bersiap-siap aku langsung menuju ke ruang bawah untuk sarapan bersama. Tapi sebelumnya aku harus mengambil sepatu di lemariku dulu. Sepatu apa ya kira-kira yang cocok buat senin? Oh aku akan menggunakan sepatu vans.

"Pagi ma, pa, bang," sapaku sesaat setela duduk disamping mama.

"Pagi," jawab mereka serempak.

"Kamu hari ini berangkat sama Vano ya," kata mama.

"Loh pak Kiman kemana?"

"Ya sekali-kali abang yang nganter kenapa sih dek?" Malah abangku yang menyaut.

"Yaudah iye," jawabku dengan malas.

"Ayo berangkat, Ca," ajak Bang Vano.

🍭

Setelah sampai di sekolah aku langsung duduk di meja kedua paling belakang dengan malas. Di belakangku ada Yuri. Dia masih teman satu genk-ku. Tiba-tiba aku merasa ada mencolekku dari belakang. Aku langsung membalikkan badan.

"Ca, lo udah ngerjain PR Fisika?" Tanya Yuri.

"Hah?! Emang ada PR?! Kok gue gak tau," sumpah aku gak tau kalo hari ini ada PR.

"Udah gila lo mah, bukan gak tau. Emang pelupa dasar, nih. Bedain dikit tapi caranya," ucapnya langsung menyodorkan buku PRnya.

"Siap! Makasih," senyumku mengembang. Benar-benar teman paling pengertian deh.

"Iye."

Aku langsung menyalin tugas Yuri dengan kekuatan flash. Tidak berapa lama setelah aku selesai menyalin Pak Revan udah masuk ke kelas. Iya, Pak Revan guru paling muda, paling tampan, paling kaya karena setauku dia guru sekaligus pemilik yayasan ini dan yang paling penting dia adalah guru paling sadis, kaku, dan dingin.

"Pagi."

"Pagi, pak," jawab siswa dengan kompak.

"Ya, PRnya taro di atas meja sini," suruhnya sambil menggeprak meja. Semua murid langsung berjalan ke arah meja, seperti yang diintruksikan. "Kalian kerjakan hal. 170 semuanya sampai hal. 180. Saya mau periksa PR sekarang. Biar ketauan siapa yang belum," sadis bener ni guru kalo ngasih tugas.

"Iya pakkkk..." jawab siswa sekelas. Seketika kelas hening, semuanya sibuk ngerjain tugas yang diberikan termasuk aku.

"Ini kenapa sama?!" Tiba-tiba saja dia membanting dua buku. Punya siapa tu. "Tesha Marela Devano dan Yurika Agatha kedepan!" Aku dan Yuripun langsung jalan ke depan sambil senggol-senggolan. Semua teman sekelas melirik kami. Ah... Kenapa bego banget sih pake lupa segala.

"Kenapa punya kalian bisa sama? Caranyakan banyak ini soal cerita juga kenapa gak ada yang beda sedikitpun" Tanyanya dengan tegas. Sumpah dia serem banget. "Ini siapa yang ngerjain? Siapa yang nyalin?"

"Saya yang nyalin, pak," jawabku dengan lesu.

"Nggak, pak. Kita bagi tugas," kata Yuri tiba-tiba.

Me and TeacherWhere stories live. Discover now