MaT 17 - Kenaikan Kelas

36.7K 1.2K 7
                                    

👆Kira kira gambaran buat rumah keluarga Revan yang selama ini mereka tempatin.
~~~

Hari ini hari pertamaku menjalani ujian, ujian kenaikan kelas. Pelajaran hari ini adalah Bahasa Indonesia dan Matematika, pelajaran yang menurutku tidak telalu berat.

Jam pertama sudah selesai, sekarang aku sedang mengerjakan soal matematika. Semalam aku belajar dengan Revan. Dia mengajarkanku beberapa cara mudah yang tidak diajarkan oleh Bu Dara.

Menurutku, kali ini soalnya tidak sesulit ulangan harian kemarin. Hanya saja angkanya yang terlalu besar.

Seselesainya, aku tidak langsung pulang. Aku, Lana, Yuri meminta Aldo untuk mengajarkan kami pelajaran untuk besok, fisika. Pelajaran si Revan. Awas aja dia kalau sampai membuat soal yang susah.

"Ca, ayo..." ajak Yuri saat aku sedang melamun menunggu dia keluar dari ruangan.

"Kita mau kemana jadinya?" Tanyaku. Aku dan Yuri akan ke kelas Lana terlebih dahulu. Untuk mengajaknya dan Aldo.

"Kafe deket sini aja lah," jawab Yuri.

"Mana sih si Lana lama banget ngerjainnya," keluh Yuri.

"Sabar Yur."

Tidak berapa lama aku melihat Revan berjalan keluar dari ruangan dengan membawa map coklat, map yang berisi lembar jawaban dan soal. Itu artinya Lana dan Aldo sudah selesai.

"Ayo jadi gak?" Tanya Aldo menghampiri ku dan Yuri. "Kalo gak jadi, gue ada janji ni."

Paling sama Bianca janjiannya. Wait, what? Kenapa aku kesal?

"Jadilah... Si Lana mana? Gavin?" Tanya Yuri.

"Gavin ilang dimakan kucing," ucap Lana seraya menghampiri kami.

"Gavin mana, do?" Kini gantian aku yang akan angkat bicara menanyakan Gavin.

"Dia dipanggil ke bk tadi," jawab Aldo.

"Kenapa dia?" Tanya Yuri, mukanya mulai terlibat panik.

"Tadi dia ke toilet, cuma lama banget, ya Pak Revan curiga lah..." jelas Lana.

"Yaudah ayo," ajakku.

Kami mulai berjalan menuju tangga turun. Belum sampai tangga turun, Lana mulai berulah lagi.

"Do, plis Do, temenin gue ke bk, kasian Gavin sendiri," ucap Lana seraya menarik-narik tangan Aldo.

"Tadi perasaan lo kesel sama Gavin dah," kata Aldo.

"Yaelah, mulai lagi dah b-u-c-i-n-nya," ucap Yuri sambil melirik ke arah Lana.

"Ntar lo tau sendiri, Yur, kalo Ka Galang masuk bk gimana rasanya." Lana kembali menarik-narik tangan Aldo.

"Ish... gak usah berantem kenapa sih? Ayo udah bareng-bareng," ucapku menengahi.

Mereka semuapun setuju. Tiba-tiba saja handphoneku berdering, menandakan ada panggilan masuk. Aku izin ke mereka untuk mengangkat telpon.

"Halo, kenapa?" Tanyaku setelah menekan tombol hijau.

"Aku hari ini ada tes buat PPLN di sekitaran Jakpus. Kamu mau ikut gak?" Tanya Revan dari seberang sana. Sebenarnya aku pengen banget ikut dan menunggu di mall dekat situ, tapikan aku juga harus belajar.

"Pengen ikut. Tapikan besok fisika, aku mau belajar bareng Lana, Yuri, Aldo."

"Ayo. Nanti malam aku yang ngajarin," ucap dia memberikan solusi. Aku jadi bingung.

Me and TeacherWhere stories live. Discover now