MaT 22 - Akhir dari Rahasia Masa Kecil

40.9K 1.3K 5
                                    

Aku melihat Revan dengan tatapan iba. Kasihan dia, aku pikir dia tidak punya drama keluarga semacam ini. Rasanya ini seperti di dunia fiksi, dimana teman masa kecil disatukan kembali oleh ikatan pernikahan.

"Are you ok, Van?"

Seperti biasa, dia mengambil telapak tangaku lalu megenggamnya erat.

"Semalam bunda cerita semuanya, bunda dan ayah diberi tahu oleh mama papamu untuk mengadopsi anak dari panti asuhan yang berada di samping rumah Tante Rere itu, ayah dan papa memang sudah bersahabat sejak mereka di bangku sma,

"Saat ayah dan bunda memutuskan untuk mengadopsi anak karena memang bunda tidak bisa punya anak, kebetulan saat itu aku habis diculik, dan kepalaku terbentur yang sampai sekarang aku tidak bisa ingat kejadian persis penculikan itu,

"Mereka memutuskan untuk mengadopsiku karena aku kehilangan seluruh memori masa kecilku, mereka mengatakan aku terkena Amnesia saat itu, memori masa kecilku tidak memungkinkan untuk di recover, jadilah ayah dan bunda yang mengisi memori-memori baru. Aku sangat bersyukur karena mereka yang mengadopsiku saat itu." Dia semakin mengeratkan pegangan tangannya. Aku membalikkan menggenggam tangannya.

"Van, minggir dulu yuk, foto," ajakku dan dia langsung memarkirkan mobilnya di pinggir. Aku harus mencari cara agar dia tidak terlalu memikirkan tentang masa lalunya. "Sini van!" Teriakku.

"Siapa yang motoin?" Tanya Revan.

Tidak berapa lama ada anak muda yang kira-kira seumuran denganku sedang berpacaran. Gakpapa kali ya kalau minta tolong dan ganggu bentar.

Aku menghampiri mereka, "Boleh minta tolong fotoin gak?" Pintaku dengan sopan.

"Boleh, teh," balasnya dan langsung mengambil hp yang tadi aku sodorkan.

"Sini Van!"

Kamipun bersiap untuk foto.

Ckrik... ckrik... ckrik...

"Nuhun kang," (terima kasih kang,) ucapku lalu mengambil kembali handphone ku.

Ntah sudah berapa banyak foto yang diambil, kini aku dan Revan melanjutkan perjalanan menuju villa yang sudah di pesan oleh Revan. Ada satu foto yang aku suka.

Anggep aja gak ada gelasnya yaww~~~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Anggep aja gak ada gelasnya yaww
~~~

Rasanya tangaku gatal sekali ingin mempostingnya di instagram. Kalau bukan memikirkan tentang omongan aneh-aneh orang lain, aku mungkin sudah mempostingnya. Yang ada nanti malah aku diomongin sebagai 'cewek cabe-cabean yang suka ngegoda guru tampan'.

"Diliatin terus fotonya," kata Revan membuatku menoleh kepadanya. "Udah sampe."

Aku dan Revan masuk ke dalam villa berlantai dua itu dan dipandu oleh petugas villa itu. Villa ini memang tidak terlalu besar, tapi ini benar-benar terlihat mewah. Aku tidak bohong, aku baru tahu kalau ada villa sebagus ini di daerah Lembang.

Me and TeacherWhere stories live. Discover now