MaT 6 - Kembali Ke Jakarta

53K 1.8K 12
                                    

Setelah mendengar kabar kalau Tante Rere sudah mulai membaik, kami segera kembali ke Jakarta. Kembali ke kehidupan sehari-hari. Sama seperti berangkat aku dan Pak Revan satu mobil.

...

But if you stay, I will stay
Even though the town's not what it used to be
And pieces of your life you try to recognize
All went down

I travel the world to get to where you are
Strangers I met along the way
You forget Jakarta
Leaving all the lunacy behind
This time give me back my sanity

...

(Forget Jakarta - Adhitia Sofyan)

Karena bosan aku menyalakan lagu yang kebetulan bluetooth-nya nyambung ke HPku.

"Kitakan mau pulang ke Jakarta. Kamu kenapa malah nyalain lagu ginian?" Tanya Pak Revan sesaat setelah aku menyalakan lagu ini.

"Lagi pengen nyalain lagu mellow aja. Kenapa emangnya?"

"Gpp, terserah kamu."

🍭

Hari ini aku kembali masuk sekolah. Setelah samapai di sekolah aku melihat Bianca dan teman-temannya mejeng di depan kelas Aldo. Biasalah namanya juga ulet bulu mana bisa sehari aja gak gatel.

"Pagi, Yur," sapaku setelah sampai di dalam kelas.

"Pagi, btw, kemaren lo kemana? Pas lo dipanggil sama Pak Revan kok lo langsung pulang dan Pak Revan juga ilang?"

"Kalo gue, ke Bandung. Tante Rere masuk rumah sakit, kecelakaan."

"Mobil?"

"Bukan, jatoh di kamar mandi."

"Oalah, GWS buat tante lo. Tapi gue masih penasaran kenapa pas lo pulang Pak Revan ikutan ilang ya? Terus lo tau gak? Dia ngasih tugas banyak! Gilakan!"

"HAH?! Tugas? Serius! Gue belom ngerjain lagi. Ini hari seninkan?"

"Iya. Mampus lo!" Kata Yuri mengejekku.

"Duh gimana ni. Ah udah deh mati gue," ucapku dengan pasrah. Semoga saja dia mengerti. Diakan juga ikut ke Bandung dan tau gimana keadaannya.

Tiba-tiba saja Pak Revan masuk dan mengucapkan salam. Semoga aja dia lupa kalau dia ngasih tugas-tugas itu. Aku juga baru ingat kalau hari ini pelajaran pertamanya adalah pelajaran Pak Revan.

Baru saja memohon, Pak Revan sudah menyuruh untuk mengumpulkan tugas. Sepertinya aku akan kena hukuman lagi untuk saat ini. Tapi, kalau dia orang baik, dia akan paham dengan keadaanku.

"Siapa yang belom ngumpulin?" Tanyanya. "Mending jujur sebelom saya periksa, kalian justru kena hukuman."

Aku harus jujur dan bertanggung jawab. Walaupun rasanya takut. "Sa- sa- ya pak," ucapku dengan terbata-bata.

"Kenapa kamu tidak mengerjakan?" Tanya dia dengan tegas. Haduh, mana berani aku natap matanya.

"Saya gak tau pak kalau ada tugas kan saya izin waktu itu," jawabku dengan nada lemah.

"Baiklah, saya mengerti. Yasudah nanti kamu kerjakan bagian essaynya saja," perinyannya. Aku hanya bisa menundukkan kepala.

Me and TeacherWhere stories live. Discover now