Chapter 15 : Naura agatha

1.1K 115 13
                                    

Hai reader..
Sebelum mulai om mau mengucapkan Minal aidin wal faizin..
Mohon maaf lahir dan batin..
Maafin om ya kalau sering lama update..
Atau cerita om yang kurang bagus, enggak kayak cerita dilan..
Yaiyalah dilan kan teen fict bukan paranormal..
Maaf juga kalau om jarang bales komen kalian, om baca loh komen kalian cuman masalahnya bini cemburuan..

You know lah..

Happy reading guys..

🔮🔮🔮🔮

Ayah terduduk lesu di depan Surya, wajahnya menunduk kedua tangannya meremas rambut di kepalanya, seperti berusaha memikirkan jalan keluar dari masalah yang teramat rumit ini.

"Ceritakanlah ayah, jangan tutup-tutupi lagi, Surya mohon..."

"Hmmmm..." desah panjang ayah sembari mengambil kursi kemudian duduk di sebelah Surya.

"Namanya Naura, Naura agatha lingga, gadis manis dengan lesung pipi yang kian mempermanis parasnya ketika tersenyum, senyum yang membuat detak jantung ini kian tak menentu ketika bersama dirinya, senyum paling indah di dunia, walaupun ayah kakak kelas ibumu akan tetapi wibawa ayah sebagai kakak kelas hancur setiap berpapasan dengannya, ia selalu bisa membuat ayah tergagap-gagap dibuatnya," kata ayah menatap tajam ke arah Surya.

"Ayah dulu anak yang pendiam mungkin bahasa kerennya introvert layaknya Senja, akan tetapi bukan berarti ayah tidak memiliki teman, ayah hanya lebih senang berada di kesunyian, bahkan mencintainya dalam diam membuat ayah terasa amat terasa nyaman, melihat ia tersenyum, tertawa, bercengkrama dengan teman-temannya membuat hati ayah terasa tentram, walaupun … temannya berbeda dengan ayah, teman-teman ibumu adalah mahkluk tak kasat mata, ya dia indigo, sama seperti ayah, itu yang membuat ayah semakin tertarik dengannya," ayah mulai membenarkan posisi duduknya di sebelah Surya.

"Kami para indigo cenderung di kucilkan oleh masyarakat, ayah lebih senang merahasiakan tentang perbedaan di diri ayah sedangkan ibumu jujur apa adanya dengan keadaannya, ia kadang suka berbicara sendiri, teriak, bahkan mencaci maki ke sembarang arah, wanita aneh julukan bagi dirinya, itu yang membuat ibumu dikucilkan waktu dulu, akan tetapi ia tetap tersenyum, sekali lagi itu adalah senyum yang paling indah di dunia bagi ayah."

"Ayah beranikan diri untuk melindunginya ketika ia sedang di kucilkan oleh teman-teman kelasnya, ayah selalu ada di dekatnya untuk menemaninya, menjadi kesatria di saat ia membutuhkannya, seiring waktu benih-benih cinta tumbuh di dalam hati kami masing-masing, ayah beranikan diri menyatakan perasaan ayah ke ibu kamu kala itu dan tanpa penolakan ia mengangguk senang sambil tersenyum kepada ayah, rumor bahwa ayah berpacaran dengan Naura si gadis aneh beredar di kampus, sang pangeran kampus dengan gadis aneh, banyak yang mencibir akan tetapi ayah tidak pernah perduli dan tidak pernah menggubrisnya bahkan kami mendapat julukan pasangan aneh bin ajaib kala itu," kata ayah sambil tersenyum simpul.

"Apa ayah cinta ibu?" tanya Surya.

"Sangat nak, bagi anak yatim piatu macam ayah yang tak pernah merasakan cinta, ayah sangat mencintai ibumu, Naura adalah wanita satu-satunya yang bisa membuat ayah melakukkan apapun," seru sang ayah dengan manik mata yang mulai memanas.

"Setelah lulus ayah mencari pekerjaan, selang beberapa tahun ayah memiliki pekerjaan tetap dan memberanikan diri untuk melamar ibumu, ibumu sangat senang kala itu akan tetapi..."

Bagas terdiam sesaat.

"Apa, akan tetapi apa ?" tanya Surya.

"Disaat ayah kerumahnya ayah bertemu dengan kedua orang tua ibumu, pak Broto dan nyonya Evelins, kakekmu Broto menyambut baik kehadiran ayah, sedangkan nenekmu seperti menyimpan sesuatu yang janggal di dalam dirinya yang kelak akan ayah sesali seumur hidup."

"Maksud ayah apa? Apa yang janggal?"

"Kakek dan nenekmu itu adalah paranormal, mereka membuka klinik bersama untuk kesembuhan dengan media tenaga dalam dan mengatasi masalah-masalah mistis, ilmu itu di turunkan ke anaknya Naura melalui ritual-ritual khusus yang dilakukan ibumu sedari kanak-kanak."

Surya mengernyitkan dahinya seperti memikirkan sesuatu.

"Ada apa Surya?" tanya ayah.

"Tidak ada apa-apa, lanjutkan yah."

"Selang beberapa bulan kemudian ayah dan ibumu menikah tanpa restu dari nenekmu ini karena kakek Broto dan nenek Evelins bercerai, mereka tidak sependapat tentang pernikahan ayah dan ibumu, nenekmu mengatakan bahwa ibumu telah disiapkan untuk pasangan yang lebih tinggi derajatnya di bandingkan ayah akan tetapi pak Broto mendukung ayah untuk meminang anak semata wayangnya, itu semua karena pak Broto telah mencium siasat sesat istrinya tersebut."

"Siasat apa?" tanya Surya penasaran.

"Menikahkan ibumu dengan salah satu mahkluk ghaib..."

"Dasar wanita bodoh," umpat Surya yang diikuti senyum tipis ayah.

"Iya … sangat bodoh. Setelah rencananya gagal nenekmu pergi entah kemana, ayah dan ibumu tinggal bersama kakekmu pak Broto di rumahnya, di sana ayah di ajarkan ilmu yang sekarang engkau gunakan Surya."

"Energi sukma?"

"Iya, ayah adalah murid terbaik kakekmu kala itu, bahkan ibumu sempat cemburu dengan kemajuan ayah, julukan ayah disaat itu adalah sang macan kumbang."

"Pfffft, menggelikan," ejek Surya.

"Selang beberapa bulan ibumu hamil, kata dokter anak di dalam rahim ibumu kembar, ibumu sangat gembira kala itu karena sudah menjadi impiannya memiliki anak kembar."

"Kembar? Apa maksud ayah dengan kembar?!" tanya Surya serius.

"Yang selanjutnya terjadi akan menjelaskan mengapa engkau memiliki dua jiwa dalam satu raga Surya, jadi bersiap-siaplah menerima kenyataan ini."

Bersambung..

Surya Dikala SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang