chapter 2.7 : penyelamatan

667 65 1
                                    

Hening … suasana itu yang dirasakan Naura, saat itu sangat hening ditemani kabut tipis menyelimuti sekitar tubuhnya, kedua mata Naura berpendar melihat sekeliling dan sepanjang mata memandang hanya ada pohon-pohon yang kering dan semak belukar menemaninya kala itu.

"LUNA! Dimana kamu?!" panggil Naura setengah teriak mencari keberadaan Luna ditempat ia berdiri dengan kedua kaki jenjangnya.

-Srek-
-Srek-
-Srek-

Bunyi semak-semak saling bergesekan terdengar dari belakang tubuh gadis manis itu dan seketika sebuah suara bersahut kepadanya, "Aku disini … kikikikiki," suara lirih nan mencekam berpendar dari belakang punggung Naura yang seketika membuat bulu kuduknya berdiri, dengan perlahan Naura menengok kebelakang berusaha melihat asal suara tersebut, mata Naura membulat sempurna dengan bibir yang bergetar karena mendapati sesosok Gondel putih berkulit pucat dengan tatapan nanar dan seringai mengerikan menyembul dari balik pohon besar tempat sebelumnya Naura bersembunyi, tubuh tinggi kurus Gondel putih dengan rambut hitam panjang tersebut membungkuk dan mulai merangkak pelan kearah Naura, tubuh kurus dengan tulang rusuk yang jelas terlihat menambah kesan mengerikan dari Gondel betina ini.

-bruk-

Tas yang di genggam Naura seketika terjatuh, hatinya berkata untuk lari namun tubuhnya tidak dapat digerakkan, seakan-akan kedua kaki Naura tengah tertanam kedalam tanah. Gondel putih itu semakin mendekat dengan lidah panjang yang menjulur dan tatapan nanar bermanik mata merah darah menatap wajah pucat pasi Naura.

"Darah … daraaah … kikikikiki," lirih sang Gondel siap mencengkram Naura yang hanya diam mematung didepannya, sedangkan Naura terlihat pasrah sembari menutup mata berharap semua ini hanya sekedar mimpi buruk yang akan segera berlalu.

"DARAAAH!!!" teriak Gondel dengan tangan terangkat keatas, kuku tajamnya siap mencabik-cabik tubuh Naura, namun tiba-tiba ….

"Bhuta!!"

-BUGH-

Balutan energi hijau melesat bagai sebuah tangan raksasa, kepal tangan itu memukul kepala Gondel putih hingga membuat tubuh raksasa itu terpental kearah samping menuju pepohonan kering.

-BRUAGH-

Bunyi patahan pohon bersua dari tempat Gondel berada, sementara di ujung lainnya sang pemuda misterius sedang berdiri dengan tegapnya didepan Naura, "Hei … lu enggak apa-apakan?" tanya pemuda tersebut memastikan keadaan Naura, ia memunggungi Naura dengan tangan kanan diselimuti energi sukma hijau.

"A-aku baik-baik saja," seru Naura.

"Syukurlah, sekarang sembunyi!" perintah pemuda itu dingin kepada Naura, Naura segera mengambil tas yang terjatuh dan beranjak kearah semak belukar sedangkan Gondel putih mulai kembali berdiri dengan rona wajah penuh kemarahan.

"Cih … merepotkan saja, seharusnya pekerjaan lelaki seperti ini tidak diberikan kepada perempuan, terlebih salah satunya belum memiliki pengalaman seperti itu," decih kesal pemuda itu sambil membuka jaket hitam bertudung miliknya hingga memperlihatkan tubuh tegap nan atletis pemuda tersebut, "BHUTA!!" teriak sang pemuda kembali yang seketika membuat manik mata kanannya berwarna hijau menyala dan tangan kanannya seketika mengeluarkan energi sukma berwarna hijau.

"Grrrr!!!" geram Gondel putih sambil berusaha bangun dan kembali merangkak.

Kepulan asap hijau keluar dari punggung sang pemuda misterius, kepulan asap itu membentuk sebuah sosok raksasa setengah badan yang melayang-layang dibelakang dirinya.

"I-itu …"

"Itu Bhuta, salah satu jin yang disegel ditubuhnya, keren ya?" bisik seseorang pemuda yang tiba-tiba berada disebelah Naura.

Surya Dikala SenjaHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin