5 회

7.1K 1.3K 105
                                    

"Apa kau serius mendengar Appaku mengatakan hal itu pada Ayahmu?"

Pria manis yang duduk diseberang kursi Jaehyun mengangguk lesu. Ia memijat keningnya yang semakin pening karena keputusan sang Ayah yang ingin menjodohkannya dengan Jaehyun. Padahal, ia dan si bungsu Jung itu telah berteman dekat sejak di sekolah menengah. Tak ada perasaan cinta sama sekali diantara mereka.

"Jaehyun-ah apa yang harus kita lakukan?" lirih Winwin sambil menatap pria bersurai blonde itu sendu.

Jaehyun menghela napas. Kepalanya serasa ingin pecah saat ini juga. Ternyata ucapan Ayahnya kemarin tak main-main. Tapi, kenapa harus Winwin yang menjadi korban perjodohan kuno itu? Ia kemudian mengusap punggung tangan sahabatnya dengan ibu jari, "Percayakan semua padaku, Win." katanya berusaha meyakinkan Winwin.

Setelah bertemu dan mengobrol sejenak dengan Winwin, Jaehyun melajukan mobilnya ke apartement Johnny sekedar untuk melampiaskan kekesalannya terhadap sang Ayah.

Jika Yuno sedang sibuk di kantor, pelarian Jaehyun untuk berkeluh kesah hanyalah Johnny. Pria yang lebih tua dua tahun darinya itu tak kalah bijaknya dengan Yuno. Meskipun kadang otaknya kembali tak terkontrol saat bertemu dengan sang pujaan hati.

"Cinta bisa membuatmu buta lalu gila." Jaehyun tersenyum mengingat ucapan Johnny yang satu itu.

Meski Jaehyun sudah pernah jatuh cinta dan mengalami kegagalan. Tapi tak pernah sekalipun ia melakukan hal-hal bodoh demi orang yang disukainya, itu dulu. Sekarang, tak tahu lagi. Bisa saja ada seseorang yang sedang disiapkan tuhan untuk membuatnya buta dan gila, pikirnya.


"Mwo? Kau? dan Winwin?"

Johnny tertawa terbahak
-bahak mendengar cerita miris Jaehyun. Terkadang ia kasihan dengan pria yang sudah ia anggap adik kandungnya itu. Jaehyun selalu di kekang agar menjadi seorang pengacara. Meski pria itu memang lulusan sarjana Hukum, namun karena jiwa nekatnya yang tak bisa hilang, Jaehyun tetap saja melanggar kemauan sang Ayah dan lebih memilih untuk menjadi DJ di Radio.

"Berhentilah menertawaiku hyung," Jaehyun menyisir rambutnya kebelakang, "Aku kasihan pada Winwin, dia seakan menjadi tumbal disini."

Johnny mengangguk mengiyakan, "Benar, bukan kah dia telah memiliki kekasih? Kenapa ia tak memberitahu orang tuanya?"

Jaehyun membuka mulutnya, "Astaga, kenapa aku bodoh sekali. Kau benar hyung, harusnya aku memberitahu Winwin tadi." ia menyandarkan tubuhnya ke sofa

"Tapi Winwin tak pernah memberitahuku siapa kekasihnya," sambung Jaehyun lalu memanyunkan bibir.

Johnny menggeleng, "Itu artinya dia tak memercayaimu. Makanya jangan terlalu banyak bicara." ujar nya lalu kembali tergelak. Jaehyun hanya menatapnya malas.

"Ah iya, apa pria pengantar pizza itu menghubungimu semalam?"

Jaehyun melebarkan mata, mengubah posisi duduknya menjadi tegap dengan kaki yang disilangkan diatas sofa, "Apa? Pengantar pizza?" Johnny mengangguk.

"Ia datang kesini semalam, lalu meminta nomormu padaku. Jadi aku memberikannya." jawab Johnny santai lalu berdiri meninggalkan Jaehyun yang melongo seperti orang bodoh di ruang tamu.

" jawab Johnny santai lalu berdiri meninggalkan Jaehyun yang melongo seperti orang bodoh di ruang tamu

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.
The Chef & Two Handsome Guy | Jaeyong ✓Onde as histórias ganham vida. Descobre agora