29 회 ㅡ END

12.8K 1.4K 827
                                    

2 Years Later

Setangkai lily putih Taeyong letakkan pada rak disamping guci abu kremasi yang berada dihadapannya. Ia sampai di Korea 20 menit yang lalu dan langsung menuju ke tempat peristirahat terakhir itu sebelum kembali ke rumah nantinya. Taeyong meneteskan air mata, menatap foto dua pria kembar yang terpampang di rak itu lalu terisak pelan. Tubuhnya ambruk didepan ribuan guci. Menumpahkan segala rasa sakit yang ia rasakan saat ini.

"Maafkan aku." katanya lirih sambil memeluk kedua lututnya.

Ponsel Taeyong berdering, dengan sigap ia menghapus kasar air matanya lalu merogoh jaket tebal yang ia kenakan. Layar persegi itu menampilkan nama Yuno, jemarinya pun bergerak dan menerima panggilan dari si sulung kembar Jung.

"Kau dimana? Apa kau sudah sampai di bandara?"

Taeyong tersenyum tipis, "Aku sampai di Korea sejak 20 menit yang lalu."

"Lalu dimana kau sekarang Taeyong-ah?"

"Kenapa kau panik begitu? Aku sedang bertemu dengan pria hebat disini."

Taeyong terkekeh pelan. "Jemput aku di halte bus samping krematorium di Dongdaemun."

Yuno menegang mendengar ucapan Taeyong dari seberang sana. Jantungnya berdegup cepat, ia yakin pria mungil itu mengunjungi makam sosok pria luar biasa yang telah pergi dari dunia.

"Baiklah, aku akan sampai dalam 15 menit." katanya lalu memutus sambungan telefon.

Mobil ferrary hitam yang terparkir didepan pengadilan pun Yuno lajukan dengan kecepatan sedang. Setelah dua tahun berlalu, akhirnya Taeyong kembali ke Korea.

Sayangnya, banyak hal yang telah berubah sejak pria mungil itu meninggalkan negara asalnya.

Sesuai dengan janjinya, Yuno sampai didepan halte dalam waktu 15 menit. Disana ia bisa melihat Taeyong tengah menatap kosong. Setelah mematikan mesin, ia keluar dari mobil dan menghampiri si pria mungil.

"Sudah lama menunggu?"

Taeyong tersentak. Ia mengerjapkan matanya berkali-kali karena tak sadar jika Yuno telah duduk disampingnya. "Ah, maaf. Aku melamun." gumamnya.

"Ayo kita pulang sekarang, Chef-nim." Yuno menarik lengan Taeyong,

"Ibumu sangat khawatir, karena hanya koper dan barang barangmu yang sampai dirumah, lalu pemiliknya hilang entah kemana."

Pukulan kecil mendarat pada lengan pria yang lebih tinggi. "Kalau begitu cepat antar aku pulang. Sekarang kau sudah banyak bicara rupanya." Taeyong menyeringai.

"Ya, tahun depan aku sudah menjadi seorang hakim. Jadi, jangan heran." Yuno menyenggol lengan pria mungil disampingnya.

"Cepat masuk ke mobil." katanya lalu menarik pelan lengan Taeyong.

Taeyong mendengus, "Bahkan kau sudah bersikap sombong." ia mendecakkan lidah.

"Kau benar-benar telah berubah, Hakim Jung." sambungnya dengan nada mengejek.

Yuno membuka pintu mobil dan membiarkan Taeyong masuk lebih dahulu, "Benar, banyak yang berubah sejak kau pergi. Kecualiㅡ"

"Jangan membahasnya lagi." Taeyong menggerutu dan mencebikkan bibirnya lucu.

The Chef & Two Handsome Guy | Jaeyong ✓Kde žijí příběhy. Začni objevovat