10 회

6.4K 1.3K 274
                                    

Senyum Winwin tak pernah luntur sejak Yuta membawanya pulang ke rumah minimalis pujaan hatinya itu. Keduanya bercengkerama seperti biasa. Seolah tak ada beban yang mereka tanggung untuk kedepannya.

Meski Yuta kesal karena Winwin menceritakan jika Jaehyun lah yang menyuruhnya datang ke Studio. Tapi, hatinya pun tak bisa berbohong. Ia sangat merindukan Winwin, kekasihnya.

Winwin juga berkata, jika Jaehyun sudah tahu bahwa Yuta adalah kekasihnya. Sehingga sahabatnya itu cepat cepat mengirimi Winwin pesan karena melihat Yuta datang bersama seseorang yang Jaehyun kenal. Ternyata maksudnya adalah, Taeyong.

"Lalu kenapa tadi Jaehyun berkata jika Taeyong adalah miliknya? Apa itu juga bagian dari rencana licikmu?" Tanya Yuta lalu terkekeh dan mengecup punggung tangan pria manis yang memangku kepalanya.

Winwin tersenyum lembut. Mengusap surai gelap Yuta lalu menunduk dan mengecup bibir kekasihnya sekilas.

"Tidak, aku tak merencanakan apapun dengan Jaehyun selain menemuimu." Winwin mengerucutkan bibir.

"Aku sangat shock saat kau berkata jika Taeyong adalah kekasihmu. Untung saja Jaehyun datang dan membuatmu seperti orang bodoh."

Yuta terkekeh pelan. Bangkit dari posisinya lalu memeluk erat Pria yang sangat ia cintai, "Maafkan aku." Ucapnya pelan lalu menangkup wajah Winwin.

"Aku mencintaimu, Yuta." Kata Winwin. Yuta mengangguk lalu mengecup kening pria itu cukup lama.

Kedua pasang netra itu beradu. Menyalurkan rasa rindu dan sakit yang harus mereka tanggung karena orang tua Winwin yang enggan menerima Yuta sebagi calon menantu.

Winwin menatap langit langit rumah Yuta sejenak, "Menurutmu, apa Taeyong menyukai Jaehyun?"

Yuta menggumam, "Um, aku tak tahu. Mereka berdua lebih terlihat seperti Kucing dan Tikus saat bertemu. Tapi bagiku, hal itu yang membuat mereka serasi dan saling melengkapi." ia terkekeh.

"Benarkah? Maksudmu, Love and Hate?" Tanya Winwin. Yuta mengangguk.

"Benar, Aku pernah melihat Taeyong menodong Jaehyun dengan gunting pemotong Daging di restoran tempatku bekerja," Winwin tergelak begitupun dengan Yuta.

"Lalu?" Tanya Winwin penasaran. Ia menyamankan posisinya diatas sofa sederhana milik Yuta. Menyilangkan kaki lalu menggenggam kedua tangan kekasihnya.

Yuta terkekeh pelan, "Taeyong juga pernah bercerita padaku. Ia dan Jaehyun bahkan hampir bertikai di Supermarket saat berbelanja bersama."

Winwin membolakan mulut dan tersenyum lebar, "Sepertinya Jaehyun menyukai Taeyong." ia mengetuk dagunya dengan jari telunjuk.

"Kau yakin?" Tanya Yuta.

Winwin mengangguk mantap, "Aku sangat yakin. Selama aku bersahabat dengannya, Jaehyun tak pernah mencium siapapun didepan orang lain. Bahkan Jiho mantan kekasihnya yang paling ia cintai sekalipun."

Ia mengalungkan lengannya pada leher Yuta, "Aku iri dengan Jaehyun dan Taeyong." Sambungnya lalu menghela nafas pelan.

Yuta yang paham maksud dari perkataan Winwin. Ia kemudian mengecup bibir kekasihnya itu. Memberikan lumatan lembut lalu kembali menatap dalam kedua bola matanya, "Kau tidak boleh iri dengan orang lain. Setiap pasangan punya masalahnya masing-masing."

Winwin mengangguk paham. Mendekatkan tubuhnya kearah Yuta lalu mendekap kekasihnya itu erat, "Aku harap semuanya akan baik-baik saja. Kau untukku, dan Jaehyun untuk Taeyong," Gumamnya lalu memejamkan mata. Menikmati aroma tubuh Yuta yang entah sampai kapan bisa ia hirup seperti sekarang.

 Menikmati aroma tubuh Yuta yang entah sampai kapan bisa ia hirup seperti sekarang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
The Chef & Two Handsome Guy | Jaeyong ✓Where stories live. Discover now