BAB 12 : Las Vegas

3.8K 228 6
                                    

Hai semua, terima kasih yang masih menunggu cerita saya. Saya merasa masih ada yang kurang dari cerita saya. Dan juga bila ada typo atau kesalahan, alur gak nyambung silahkan komen saja. Jangan lupa untuk berikan apresiasi dengan cara memberi vote kepada cerita ini.

Baiklah, silahkan membaca^^

.

.

.

.

.

"Kau... membuatku gila, Misa."

Misa masih terpaku sambil memandang wajah Alfares. Pria itu menatap Misa dengan mata tajamnya dan lengan-lengannya yang memeluk tubuh Misa. Gadis itu tidak terlalu memahami maksud dari perkataan Alfares. Otaknya yang polos tidak dapat mencernanya dengan baik membuat Misa memandang Alfares dengan tatapan bingung.

"Ma-maksud Papa?"

Dalam hati, Alfares merasa kesal dengan pertanyaan Misa. Ia melepas pelukan gadis itu dan bangkit dari posisi tidurnya.

"Lupakan."

Alfares berdiri dan menarik kopernya begitu saja meninggalkan gadis itu. "Ayo kita pergi."

Misa segera meraih kopernya dan mensejajarkan jalannya dengan Alfares.

Selama di perjalanan, Misa masih memikirkan perkataan Alfares. Apa yang dimaksud Alfares dengan dirinya yang membuat pria itu gila? Apa tingkahnya merepotkan Alfares sehingga membuatnya gila. Kalau begitu, mulai sekarang ia berusaha menjadi anak baik untuk Alfares agar dirinya tidak merepotkan pria itu.

Alfares selalu mengutuk dalam hati bila anak angkatnya ini benar-benar lugu dan bodoh. Yah, tidak ada yang dapat dipahami gadis itu. Setiap kode dan perhatian yang ia berikan kepada Misa, Misa hanya menganggap itu hanyalah kasih sayang seorang ayah kepada anaknya. Dan barusan saja, apa yang gadis itu lakukan sampai ia mencium pipinya?

Oh, benar! Misa membuat dirinya gila! Misa juga membuat dirinya frustasi seketika. Bagaimana ia harus mengatakannya kepada gadis itu bila gadis itu lebih dari seorang anak angkat bagi dirinya!? Setiap langkahnya Alfares selalu merutuki dirinya.

Dalam perjalanan di pesawat, Alfares memilih untuk tidak banyak berbicara. Ia lebih baik diam dan menikmati setiap pelayanan pesawat yang ada. Sedangkan Misa, setiap perjalanannya ia selalu melihat kearah jendela dengan alasan ingin melihat pemandangan. Oh, ayolah! Sekarang mereka berada di tengah-tengah Samudra Hindia. Apa yang menarik dari hamparan biru luas dengan beberapa gumpalan awan dibawahnya? Alfares kembali merutuki Misa dan dirinya.

Perjalanan ini berlangsung sangat lama dan ketenangan untuk sementara ini membuat Alfares merasa rileks. Misa juga memilih untuk diam saat dalam perjalanan. Gadis itu berpikir bila Alfares marah kepadanya karena ia tidak dapat mengartikan maksud dari perkataan Alfares di bandara tadi.

Perjalanan yang berlangsung lama dan membosankan di pesawat, akhirnya mereka tiba di Bandara McCarran, Nevada. Setelah lebih kurang dua hari perjalanan menuju Las Vegas, akhirnya mereka telah tiba di Nevada. Negara yang yang termasuk perserikatan Amerika ini tampak benar-benar sangat berbeda dari Australia maupun Indonesia. Mereka tidak memperkirakan bila sekarang adalah awal musim dingin. Karena itu, Alfares dan Misa hanya memakai jaket yang ia bawa sebelumnya tanpa perlengkapan musim dingin lainnya.

Untungnya, salah satu utusan ayahnya menjemput mereka berdua dan membawa Alfares dan Misa menggunakan mobil limosin mereka menuju Las Vegas, kota terbesar yang ada di Nevada.

"Leon sudah berada di sini dua hari yang lalu," Salah satu dari pria dengan kacamata hitam dan bertubuh tinggi itu mengatakannya kepada Alfares. "Ia sudah berada di rumah sekarang."

The Unfortunate LoveWhere stories live. Discover now