BAB 26 : The Conversation

3.1K 176 8
                                    

Hai, aku kembali lagi dengan Alfares dan Misa^^

Terima kasih yang sudah membaca, mengomen, dan mengevote.... yah itu itu aja kata sambutannya. Hehe soalnya aku gak tau mau bilangin apa

PS: kalau ada salah ketik atau gak nyambung (hole plot) langsung komen ya soalnya terkadang saya tidak baca ulang sebelum update
Makasih^^

Ya udh, selamat membaca^^

.
.
.
.
.
.

Malam itu, Leon memilih untuk datang ke kamar Alfares. Ia mengkhawatirkan adiknya tersebut dan juga ditambah Misa belum keluar dari kamarnya semenjak tadi. Hatinya bergejolak khawatir dan juga takut. Di otaknya terus bergema pertanyaan, apa yang mereka lakukan? Apa Alfares melakukan sesuatu kepada Misa?

Pintu kamar Alfares tidak tertutup sepenuhnya. Ada sedikit lowong untuk melihat ke dalamnya. Leon mengintip, disana ia melihat Misa dan Alfares tengah berbaring di ranjang. Leon tersenyum kecut. Jadi, sudah sejauh ini hubungan mereka? Hingga Misa dan Alfares tidak segan-segan tidur satu ranjang?

"Apa yang Daddy mimpikan?"

Mereka tengah berpelukan. Alfares meraih tangan Misa dan meletakkan tangannya ke dada Alfares sambil tersenyum getir.

"Aku kehilanganmu."

Leon tidak dapat melihat ekspresi Misa karena gadis itu membelakanginya.

"Aku melihatmu tenggelam di lautan. Aku mencoba untuk berenang tetapi sangat sulit untuk meraihmu...."

"Itu hanya mimpi," Sahut Misa.

Tidak, itu bukan mimpi. Leon mengingat hal tersebut. Disaat kapal yang mereka tumpangi tenggelam dan ia menyadari Alfares dan Misa tidak naik ke dalam sekoci. Leon panik saat itu. Ia hanya bisa meminta bantuan anak buah ayahnya karena ayahnya bersikap enggan untuk menolong.

"Itu sangat nyata hingga aku sulit memisahkannya dengan kenyataan."

"Apa daddy merasa baikan sekarang?"

Ada senyum di wajah Alfares. Lalu, ia mengangguk. "Ini lebih baik."

Leon masih berdiri di pintu tersebut. Ia enggan untuk berbalik. Saat melihat mereka berdua, itu terlihat sangat aneh di hatinya. Ini semua telah menjadi aneh semenjak ia mengetahui kebenaran diri Misa dan Alfares. Leon tidak tahu apa yang akan ia lakukan selanjutnya. Apakah ia akan memisahkan Alfares dan Misa demi kebaikan mereka atau membiarkan hal ini berlanjut. Tapi, melihat Alfares, ia tidak tega untuk melakukannya.

"Misa, apa kau mencintaiku?"

Alfares tiba-tiba saja menanyakan pertanyaan itu. Mereka berdua menunggu jawaban dari Misa. Leon juga penasaran dengan jawaban yang akan dilontarkan oleh Misa.

"Bukankah kau adalah ayah angkatku? Apakah aku boleh mencintaimu?"

Alfares tersenyum. "Tentu saja kau boleh mencintaiku. Kenapa? Apa kau takut untuk mencintaiku karena status kita?"

"Terdengar sedikit aneh."

"Baiklah. Siapa pun aku, orang asing, walimu, atau kakakmu..." Suara Alfares terdengar bergetar saat ia mengatakan "kakak". ".... apakah kau mencintaiku?"

Kembali hening sesaat. Lalu, Misa menjawab dengan malu-malu.

"Saat pertama kali aku mengenal Daddy, aku merasa nyaman. Misa seperti telah mengenal daddy sebelumnya. Yah, ini memang aneh atau dunia ini memang aneh saat aku mengetahui bila aku akan tinggal dengan daddy karena nenekku meninggal. Tapi, saat aku pergi ke kampus dan berharap bertemu dengan pria lain untuk menjadi kekasihku, bayangan daddy selalu muncul dan itu membuatku merasa tidak nyaman berdekatan dengan pria lain. Entahlah.... aku menyukai daddy. Aku suka saat daddy menyentuhku dan menciumku. Itu sangat menyenangkan dan juga... aku selalu ingin seperti itu. Di pelukan daddy..."

The Unfortunate LoveWhere stories live. Discover now