BAB 32 : Flee

2K 131 3
                                    

Hai, aku kembali lagi dengan Alfares dan Misa^^
Maaf lama update soalnya tugas menumpuk karna saya sudah kelas 3 SMK. Banyak praktek juga dan trobosan untuk UN...

Seperti biasa aku ingin ngucapin terima kasih bagi yg terus menunggu cerita gak jelas ini hehehe... Terima kasih yg selalu kasih vote dan comment^^

PS: Kalau ada typo, paragraf tidak nyambung maupun alur, tolong comment ya... makasih^^
.
.
.
.
.

"Disaat kau melarikan diri dari masalah, masalah akan terus mengejarmu."

Ini bukanlah akhir dari kisah ini. Alfares dan Misa melarikan diri dari cengkraman pria tua yang berusaha untuk memisahkan mereka dengan bantuan Sang Kakak, Leonard dan hidup bahagia selamanya. Seperti yang aku katakan sebelumnya, kisah romansa ini tidak seindah kisah-kisah lainnya dengan bumbu romance yang membuat hati kalian terpikat dan merasa diambang awan. Kisah ini adalah kisah yang tabu dan menjijikkan yang membuat kalian merasa mual akan hubungan antara kakak beradik Alfares dan Misa.

Kisah cinta terlarang mereka terus berlanjut dan ini adalah fase ujian bagi mereka. Bagaimana pun juga, kekuatan cinta tentunya harus diuji dengan rintangan apa pun, bukan? Tapi, apakah mereka pantas mendapatkannya? Maksudku, haruskah mereka bersatu atau mereka akan berpisah akibat status dan latar belakang mereka?

Dipelarian, mereka bertiga terus menginap ke satu penginapan ke penginapan yang lain. Ini adalah rencana dari Leon. Leon berpikir sebaiknya mereka berjalan memutar dan kembali ke Las Vegas untuk mengambil perlengkapan atau pun pergi ke bandara lain. Melarikan diri adalah jalan terbaik selama satu minggu ini bagi mereka. Tapi, Alfares mengatakan itu adalah rencana yang sangat bodoh. Pria tua itu tentunya telah mengambil semua harta mereka agar mereka terus sengsara dan akhirnya memohon dan kembali kepada beliau.

"Dia terus melakukan berbagai cara agar tujuannya tercapai, Leon," kata Alfares.

"Aku tahu itu," jawab Leon. "Ayah tentunya telah membenciku. Ia pasti tengah melakukan sesuatu sekarang untuk menemukan kalian berdua."

"Kita bertiga tepatnya. Kau sudah menjadi buronan semenjak membantuku menyelamatkan Misa."

Leon tersenyum miring. Jadi, seperti inikah rasanya terus dikejar-kejar? Sungguh aneh memang. Sebelumnya ia mempunyai hidup yang teratur dan rapi tanpa sedikit pun masalah, tetapi sekarang ia berada di mobil yang terus melaju menuju Los Angeles dengan perasaan kalut akan ayahnya yang tengah mengejar mereka.

Satu jam kemudian, mereka telah tiba di Kota Los Angeles. Kota terpadat kedua di Amerika setelah New York City. Kembali Misa merasakan suasana baru di tempat ini dengan banyaknya gedung-gedung dan pejalan kaki yang lebih ramai dari pada Las Vegas. Tapi, kali ini mereka datang bukan untuk berwisata. Ini hanyalah pelarian. Hidup mereka tidak dapat terjamin saat ini. Pria tua itu pasti akan menemukannya cepat atau lambat mengingat ia mempunyai koneksi yang banyak disini.

Leon memutar mobilnya, memasuki jalanan yang penuh sesak akan kendaraan. Mereka memasuki jalan layang dengan alur yang melengkung seperti roller coaster. Misa melihat semuanya dari atas sana. Beberapa hari yang lalu ia masih berada di Nevada dan sekarang ia berada di California. Setelah itu ia tidak tahu akan pergi kemana. Kedua kakaknya-lah yang menentukan rute perjalanan mereka.

"Kita akan menginap di hotel dekat bandara. Setelah itu kita akan memikirkan kembali apa rencana kita," Ujar Leon sambil memutar mobilnya memasuki pekarangan hotel.

"Jujur, kita tidak bisa hidup nomaden seperti ini, Leon. Maafkan aku telah menyusahkanmu, tapi apa kau tidak memikirkan yang lain? Maksudku, kau sudah berkeluarga—."

"Kau tidak perlu khawatir kepada mereka. Adella dan Keyla berada di Singapur bersama ayahnya. Dia baik-baik saja disana."

"Oh— Itu kabar baik."

The Unfortunate LoveWhere stories live. Discover now