bab 6

22.6K 878 9
                                    

Huekkk......

Alika merasakan mual saat menciu bau pewangi ruangan yang harum wanginya memenuhi ruang tamu,dengan cepat alika pergi menuju dapur dan memuntahkan semua isi perutnya.

Pandangan alika memburam dan gelap, alika pingsan........

❤❤❤❤❤

Realdi yang melihat alika akan jatuh kelantai dengan sigap menangkap tubuh alika yang sudah tidak sabarkan diri.

"Ya ampun kamu kenapa alika??,hey...bangun" realdi menepuk nepuk pipi alika dengan cepat realdi membawnya kerumah sakit.

Kurang lebih tiga puluh menit realdi sampai dirumah sakit. Digendongnya alika ala bridal stayle oleh realdi,alika saat ini tengah di periksa oleh dokter,sedari tadi realdi merasa cemas dengan keadaan alika pasalnya dia muntah muntah setelah menciun bau pewangi ruangan,realdi bertanya tanya dalam hatinya apakah alika benar hamil mengandung anaknya???.

Apa benar alika sedang mengandung anak ku???

Alika belum siuman dari pingsan nya,realdi masuk kedalam ruangan alika dan melihat wanita berhijab itu tengah tertidur diatas ranjang,dengan wajah yang pucat, realdi mendekat kearah alika.

Dia memandangi alika dengan intens sampai pada satu titik yaitu perutnya yang masih rata,perlahan alika membuka matanya,alika heran mengapa dirinya ada disini,diruangan yang bercat putih,seingatnya dia ada diapartemen realdi,mengapa sekarang berada disini alika sungguh tidak mengingat nya.

"A..ku dimana ini??"

"Hey kamu itu tadi pingsan, sekarang kamu ada dirumah sakit" ucap realdi

"Oh, terima kasih udah bawa saya kesini" entah kenapa alika sedikit canggung jika berduaan dengan atasannya ini.

"Eh kamu itu lagi hamil ya,kenapa kamu gak ngomong sama saya!"ucap realdi dengan nada satu oktaf naik.

Alika bingung kenapa dia harus kasih tau ke atasannya itu kan urusan pribadi lagian juga nanti dia bakal tau kalo perutnya udah buncit.

"Itu kan privasi saya,mau saya gak ngomong sama anda atau tidak itu bukan urusan anda!" jelas alika.

"Tapi kan kamu belum menikah"dengan oon nya realdi berucap tanpa menyaring kata katanya.

Mata alika sudah berkaca kaca,hati alika sakit mendengar pertanyaan realdi yang membuat sedih dirinya.

"Ada hal yang tidak bisa aku jelaskan tentang itu.....jika anda menyesal telah menolong saya,anda bisa tinggal kan saya"lirih alika.

"Ma...af bukan saya bermaksud untuk..........." realdi belum sempat berucap semua alika telah memotong ucapannya.

"Tidak apa apa,saya sudah bisa menerima cacian seperti itu, memang benar yang anda katakan,saya itu wanita kotor yang telah dinodai oleh laki laki yang tak bertanggung jawab" alika menangis, realdi bingung dia harus berkata apa takutnya dia berkata yang salah dan kembali menyakiti alika.

Maaf kan aku, aku tidak bermaksud untuk membuat mu menjadi seperti ini...........
Ucap realdi dalam hatinya.

"Maaf saya harus pulang, sebentar lagi azan subuh dan saya haus pulang dan saya juga harus kerja" alika turun dari ranjang dan hendak pergi.

"Hey kamu itu masih sakit, kamu gak usah kerja dulu biar saya yang kasih tau staf kamu jika kamu ijin sakit" cegah realdi.

"Tidak, saya harus kerja"kekeuh alika.

"Saya bilang jangan dulu!,kasian janin kamu,kamu harus istirahat dulu"realdi berucap dengan nada sedikit membentak,dan alhasil alika hanya terdiam.

AlikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang