bab24

14.7K 593 10
                                    

Warning banyak typo!!

Seminggu sudah sejak hari bertemu dengan kak al, aku telah memiki keputusan ku dengan matang dan bi ijah pun mendukung keputusan ini, jadi keputusan ku aku akan kembali ke kota asal ku yaitu bandung tapi aku tidak berniat akan kembali ke rumah kak al, rencananya aku akan membeli rumah sederhana nantinya, keputusan ku saat ini sebenarnya berat aku tidak tega meninggalkan bi ijah sendirian, bi ijah sudah ku ajak untuk ikut dengan ku namun bi ijah bersikeras menolaknya malah menyuruh ku saja untuk kembali, alasannya bi ijah sudah nyaman tinggal di kota keahirannya, aku menanggap bi ijah sudah seperti ibu bagi ku.

Rencananya besok aku akan berangkat ke bandung, dan aku juga telah memberi taukan laila jika besok aku akan pergi, reaksi laila saat tau kalau aku akan kembali dia begitu senang, aku bersyukur mempunyai sahabat sepertinya.

Dan semoga saja pilihan ku ini tepat, demi askan anaku.

"Mama, ayo mah kata mama ini hari terakhir askan sekolah di sekolah askan, nanti kan askan mau sekolah baru di rumahnya om al" ajak askan sambil menarik tangan ku, maksud dari rumah om al itu di bandung entah lah mengapa dia menyebutnya iu.

"Ok sayang bentar ya mama lagi siapin bekal buat kamu"

"Oh yaudah askan kedepan duluan ya" pamitnya sambil berlari menuju teras.

"Jangan lari lari askan, awas jatuh"

Tring.............

Satu pesan baru masuk di handpone

Kak al

Maaf lika menganggu waktunya, lika bagaimana keputusan mu?

Me

Ah tidak apa apa kok kak, bismilah semoga keputusan ku ini benar besok aku akan pulang ke bandung.

Kak al

Syukur lah keputusan mu itu keputusan yang paling benar lika.

Kak al

Oh ya bagaimana keadaan kamu dan askan?

Me

Alhamdulilah aku dan askan baik baik saja, kalau gitu sudah dulu ka aku harus mengantar askan sekolah

Pesan itu dari kak al, yang meayakan jawaban dari pertanyaannya satu minggu yang lalu, namun tidak lama kemudian ku akhiri pesannya karena aku harus mengantar kan askan sekolah,

Aku lihat anaku tengah duduk sambil bermain dengan kucing liar yang sering mampir kerumah, aku tersenyum melihat anak ku yang senang saat ini.

"Askan sayang ayo nak kita berangkat" ucap ku menghampiri nya.

"Ayo mah" jawabnya sambil menggandeng tangannya.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Di tempat lain yaitu bandung, seorang laki laki dewasa yang begitu fokus pada handpone nya sambil tersenyum saat melihat jawaban pesan dari orang yang sudah satu minggu ini dia rindukan, dan saat ini realdi sudah kembali menjalani aktivitasnnya seperti dulu dan memimpin kembali perusahaan nya.

"Pagi pak bos, pagi pagi dah senyum senyum sendiri, anda sehat?" ceplos rio yang langsung duduk disofa.

Duh ini mulut maen ucap aja gimana kalo si al marah, batinnya

AlikaWhere stories live. Discover now