bab 15

16.5K 621 13
                                    

Warning typo.....

Realdi pov..................

Aku khawatir dengan alika seharusnya kemarin itu aku mau ngedenger penjelasan nya dia jika laki laki yang bersamanya itu kakaknya, bodoh aku baru saja dapat kabar dari orang yang aku suruh untuk menyelidiki laki laki yang bersama alika jika laki laki itu kakaknya.

Aku merasa bersalah pada alika, dan saat itu juga aku langsung pergi dari apartemen rio untuk meninta maaf pada alika, di perjalanan pulang menuju rumah perasaan ku tidak enak pikiran terus tertuju pada alika, apakah terjadi sesuatu dengannya? Tetapi kubuang jauh jauh pikiran negativ ku.

Tidak lama aku sudah sampai di apartemen ku, dengan langkah cepat aku berjalan masuk kedalam lift menuju apartemen ku, setelah sampai di depan pintu aku mendengar suara permpuan aku tebak dia naira, sura naira seperti orang panik, dengan cepat ku buka kenop pintu, aku kaget melihat alika yang pingsan dan benar saja dugaan ku suara permpuan itu memang naira,ada kepentingan apa dia kesini? Entah lah sekarang ini yang aku hawatir kan itu alika dia pingsan, aku panik saat melihat darah mengalir di kakinya tampa pikir panjang aku menggendong nya membawanya menuju rumah sakit.

Aku hawatir padanya dan tentu pada anak ku yang sedang di kanudungnya, sudah setengah jam lebih namun dokter belum juga keluar dari ruangan periksa, semoga saja tidak terjadi apa pada alika dan kandungan nya.

Pov end............

Dokter pun keluar dari ruangan, realdi yang melihat itu dengan cepat menghampiri dan bertanya keadaan istrinya.

"Bagaimana keadaan istri saya dok?" tanya realdi yang cemas pada alika.

"Bapak tenang saja bu alika baik baik saja dan kandungan nya baik baik saja untung saja bapak cepat membawa bu alika kesini kalau tidak entah kandungan bu alika mungkin tidak akan tertolong, dan saya minta kepada bapak agar ibu alika untuk tidak memikirkan sesuatu yang bisa membuat nya setres, takutnya akan terjadi pendarahan lagi" jelas dokter panjang lebar.

"Baik dok, terima kasih apa saya boleh melihat istri saya dok"

"Oh, silahkan kalau begitu saya permisi"

Realdi masuk kedalam ruangan serba putih itu, dia melihat alika yang tengah tertidur realdi mendekat menarik kursi disamping alika untuk didudukinya.

"Maafin aku lika udah buat kamu jadi seperti ini" ucap realdi sambil menggengam tangan alika.

"Aku mohon buka mata kamu alika" entah dorongan dari mana tanpa sadar realdi terus menciumi tangan alika.

Ditempat lain seorang laki laki tampan berkulit kuning langsat, hatinnya tengah gudah dia itu adalah alif, alif shok saat seorang laki laki bertubuh besar menggunakan pakian serba hitam menghampiri nya tadi siang saat dirinya tengah istirahat kantor.

Flashback on........

Saat itu alif tengah menyantap makan siangnya bersama teman sekantornya, saat arif temannya yang tengah pergi untuk ketoiet tiba tiba laki laki bertubuh besar yang memakai baju serba hitam menghampiri nya dan duduk tepat di hadapannya. Laki laki itu berucap padanya.

"Maaf, apa anda alif fansyah narendra, saya hanya ingin menyampaika pesan dari bos saya untuk anda" laki laki itu memberikan sebuah surat pada alif.

"Surat?apa maksudnya surat ini?" alif bingung mengapa laki laki itu memberinya suat.

"Anda baca saja surat itu, kalau begitu saya permisi" ucapnya lalu pergi.

Alif yang masih bingung dengan cepat memasukan surat itu pada saku celananya saat arif datang.

AlikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang