bab17

13.7K 585 34
                                    

Alika terus melangkah dengan tangisnya, sampai dia bertabrakan dengan seseorang yang dia kenal.

Brrrukkk............

------------------------------

Alika tengah duduk di kursi taman dengan seorang perempuan yang seumuran dengannya, matanya sembab tatapan alika yang kosong membuat perempuan tadi takut, karena tidak biasanya alika seperti ini, alika itu gadis periang dan sangat ceria namun sepertinya saat ini dia begitu sedih, perempuan tadi bernama karina salah satu anggota pencinta alam yang dia ikuti sebelum alika mengalami cobaan hidup yang begitu berat baginya.

"Nih al minum dulu, tadi itu kamu kenapa kok keluar dari tempat tadi nangis sih?" tanya karina yang penasaran dengan alika.

"Makasih rin, eumm gak kok cuma ada sesuatu aja" alika menerima air mineral yang diberikan oleh karina.

"Oh, kirain gue loe di pecat karena gue liat loe sedih banget tadi"

"Hehe gak kok, aku gak dipecat"

"Eh iah al loe kemana aja beberapa bulan ini kok loe gak dateng sih buat muncak lagi?"

"Oh itu yah, kayanya aku gak bakal ikutan kegiatan pecinta alam sama yang lainnya deh"

"Loh kok gitu sih, emangnya kenapa al?"

"Eumm, soalnya aku lagi hamil gak mungkin kan kalo aku ikutan kegiatan itu" jujur alika pada temannya yang sukses membuat karina kaget.

"What.......loe udah nikah, kapan kok gak undang gue, siapa emang laki laki yang jadi suami loe, ganteng gak, kerjaannya apa" ceroscosnya panjang lebar.

Alika lupa jika karina tidak tau tentangnya, alika bingung dia harus menjawab bagaimana sampai suara berat milik seseorang yang alika kenal berucap.

"Kita nikah enam bulan yang lalu, maaf kita gak undang kamu karena nikahnya juga dadakan, oh ya perkenalkan nama saya realdi wijaya, CEO dari wijaya group" realdi berucap sambil mengulurkan tangannya pada karina.

Karina yang mendengar penuturan realdi kaget, siapa yang tidak tau dengan realdi wijaya pengusaha muda yang sukses ini, dalam hatinya karina berucap alika pinter juga cari suaminya, karina membalas uluran tangan realdi.

Sama halnya seperti karina alika juga dia kaget dan tidak percaya jika realdi ada disini, mengapa dia bisa sampai sini dan bertemu dengannya muncul pertanyaan dalam hati alika, apakah kak al mengikuti ku atau ini hanya kebetulan saja?

"Kak al" gumam alika sangat pelan.

Realdi setelah berjabat tangan dengan karina, dia merengkuh tubuh alika kedalam pelukannya dan mengajak nya untuk pulang.

"Lika ayo kita pulang ini udah sore, gak baik untuk bumil" ucapnya begitu lembut.

"Eh aku juga pamit ya al kak, saya duluan" pamit karina.

"Kok kk bisa ada disini kak?" tanya alika pada realdi mengapa suaminya ini bisa sampai ditaman ini, seingatnya tadi itu dia tengah bersantai di ruangannya.

"Kamu gak usah tau kenapa aku bisa ada disini, sekarang ayo kita pulang" realdi mencengkram bahu alika dengan keras yang membuat alika meringis kesakitan.

"Sssttt......aaawww sakit kak lepasin" alika berusaha melepaskan cengkraman tangan realdi di bahunya, tapi cengkraman realdi lebih kuat darinya.

"Jangan banyak ngomong kamu, masuk!" realdi mendorong alika untuk masuk kedalam mobil, dia lupa jika wanita yang kini tengah bersamanya itu tengah mengandung anaknya.

Flashback................

Saat realdi dan rio tengah mengobrol, realdi sedikit melihat kearah pintu realdi melihat seseorang yang ada dibalik pintu dari celah pintu yang sedikit terbuka, realdi tau jika orang yang ada di balik pintu itu alika, terlihat dari postur tubuhnya, beberapa saat realdi yang hendak menghampiri nya namun alika keburu pergi entah kemana.

AlikaWhere stories live. Discover now