C

28 4 2
                                    

Bel istirahat sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu. Laura masih sibuk dengan buku dan bolpoinnya. Sibuk menulis apa yang ada di papan tulis.

"Kamu bawa bekal, Ra?" tanya Valen, satu-satunya orang yang sekarang berada di kelas bersama Laura.

"Enggak, abis ini gue mau ke kantin, tunggu Gara dulu" jawab Laura tanpa menoleh.

Valen bangkit dari kursinya dengan kotak bekal di tangannya, meletakkannya di meja Laura, Laura menghentikan aktivitasnya, menatap bingung ke arah Valen.

"Buat gue atau Aya?" tanya Laura menunjuk kotak bekal tersebut.

"Buat kamu, nggak usah ke kantin, makan itu aja"

Valen kembali ke tempat duduknya. Laura memutar tubuh 90° agar bisa menatap Valen.

"Lo buat sendiri?" tanya Laura ketika membuka kotak bekal tersebut.

"Iya"

"Aduh gue jadi nggak enak, ngerepotin yah?"

"Enggak kok sans aja"

"Tapi makasih loh yaa"

"Iya, tapi harus abis loh"

"Beres"

Laura mulai memakan nasi goreng buatan Valen.

"Gimana? Enak?" tanya Valen, Laura mengangguk dengan mulut penuh.

Valen tersenyum puas namun senyumnya seketika luntur ketika mendengar suara Gara.

"AALLIINN" panggil Gara dan langsung masuk ke kelas Laura tanpa permisi.

Lelaki itu langsung duduk di sebelah Laura dengan posisi menatap Laura, lebih tepatnya menatap kotak bekal yang ada di tangan Laura.

"Ke kantin nggak?" tanya Gara sambil menatap mata Laura.

Laura menggeleng pelan, berusaha menelan makanannya. "Gue makan bekal yang di bawain Valen aja"

Refleks Gara menoleh ke arah Valen. "Lo yang namanya Valen?" tanya Gara.

"Iya, emang kenapa?" sahut Valen dengan wajah cool dan nada santainya.

Wajah Gara berubah serius. "Lo yang ngasih bekal ini ke Laura?" tanya Gara sekali lagi.

Laura menelan salivanya kasar. Kalian belum tahu kan kalau Gara marah itu bagaimana? Maka sangat di anjurkan kalian untuk tidak mengetahuinya. Karena itu akan menghambat pencernaan di usus besar kalian.

"Iya, emang kenapa?"

Gara menatap sinis ke arah Valen, pandangan mereka saling beradu. Gara merebut kotak bekal itu dari tangan Laura.

"Wahh makasih banget loh. Kalo bisa sering-sering ngasihnya biar uang jajan gua irit" ucap Gara seraya menyuap nasi goreng ke dalam mulutnya dengan lahap.

Mulut Laura terbuka sempurna melihat kelakuan Gara yang agak gesrek ini. Valen yang gondok melihat tingkah Gara beranjak pergi meninggalkan mereka berdua.

Alinra Dan Manusia Pluto Pengendali Pasir |COMPLETE|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang