E

19 2 1
                                    

Gara membunyikan klakson motornya beberapa kali. Membuat kebisingan yang sangat memekakan telinga. Membuat semua orang mengumpat.

"AALLINN" teriak Gara dari luar rumah Laura.

Terlihat seorang wanita paruh baya keluar dari rumah Laura.

"Aduh, Gara kebiasaan deh, teriak-teriak gitu. Ini bukan hutan, Gar. Klaksonnya juga, berisik banget" omel wanita itu.

"Iya maaf, Mama Alin. Alinnya ada?" tanya Gara tersenyum kikuk.

"Masuk dulu aja, Alinnya masih siap-siap baru selesai mandi."

"Nggak usah lah, Mama Alin. Gara nunggu di luar aja"

"Yaudah, Mama Alin mau ke warung dulu yah"

"Iya"

Wanita itu beranjak pergi dari hadapan Gara. Setelah dirasa cukup jauh, Gara kembali menarik napas dalam namun Laura menghentikan tarikan napasnya.

"Nggak usah teriak, rumah gue bukan hutan! Ada apa lo malem-malem ke sini?"

"WA lo nggak on yah?"

"WA gue error"

"Pantes gue chat, nggak di bales"

"Udah lo mau ngapain ke sini? Ganggu jadwal gue stalk cogan aja"

"Gue juga cogan"

"Cogan dari mana? Muka lo udah kayak tinta pulpen aja,"

"Kejamnya dirimu!"

"Udah buruan, mau apa lo ke sini?"

"Anterin beli air galon"

"Ck, itu doang. Kenapa nggak sama kakak lo  aja?"

"Kakak gue tuh paling males kalo di suruh emak"

"Emak lo udah balik?"

"Iya tadi sore nyampe, baru nyampe geh udah marah-marah. Air abis, token abis, semuanya abis. Makanya sekarang rumah gue gelap-gelapan. Ayo buruan anterin"

"Yaudah deh, nggak tega gue liat muka lo melas gitu. Sekalian juga nyari cogan"

"Cogaaaaann aja yang dipikirin" gumam Gara.

Laura menutup pintu rumahnya dan menaiki motor Gara.

"Udah?" tanya Gara menoleh ke spion.

"Udah"

Gara mulai melajukan motornya.

"Beli token dulu yah sekalian nanti ambil galonnya"

"Terserah lo"

Gara menaikkan kecepatan motornya. Laura memejamkan mata menikmati angin malam yang membelai lembut pipinya.

Gara memberhentikan motornya, Laura menoleh kesana kemari.

"Ayo turun, udah sampe" ucap Gara turun dari motornya dan melenggang pergi.

Laura segera turun dari motor dan menyusul Gara masuk ke dalam minimarket.

"Mas bisa isi token?" tanya Gara kepada pelayan minimarket tersebut.

"Bisa mas" ucap pelayan tersebut. "Berapa nomornya?"

Gara mengecek ponselnya dan menyebutkan nomornya. Laura sibuk melihat-lihat 'roti tawar' yang tersedia di sana.

"Udah tanggalnya?" tanya Gara membuat Laura terkejut dan refleks menoleh.

"Untung nggak gue tinju loh" ucapnya sambil mengusap dada.

Gara terkekeh pelan. "Emang udah tanggalnya?"

Alinra Dan Manusia Pluto Pengendali Pasir |COMPLETE|Where stories live. Discover now