10. Calon Istri?

5.3K 811 15
                                    

Happy Reading 📖
--------------------

Sebenarnya Clara berencana membatalkan niatnya saat ini untuk menghadiri acara ulang tahun Hanin. Bukan apa-apa, ini karena kejadian tadi pagi. Jujur Clara tidak enak dengan Jevan. Bagaimana kalau nanti mereka bertemu? Suasana pasti akan sangat canggung.

Clara mematut dirinya di cermin. Tatapannya benar-benar cemas, takut nanti Jevan berpikiran yang tidak-tidak terhadapnya.

Bagaimana ini? Jika Clara pergi maka suasana akan menjadi awkward. Tapi jika tidak maka dirinya akan membuat Hanin sedih.

"Ya Tuhan, aku harus gimana sekarang?"

Beberapa saat kemudian, sebuah notifikasi pesan masuk dari ponsel Clara. Gadis itu benar-benar tidak berniat untuk membukanya, tapi setelah melihat nama pengirimnya mata gadis itu membulat sempurna.

 Gadis itu benar-benar tidak berniat untuk membukanya, tapi setelah melihat nama pengirimnya mata gadis itu membulat sempurna

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

➖➖➖

Para tamu undangan mulai berdatangan ke kediaman Jevan. Iya, atas kesepakatan bersama maka ulang tahun Hanin akan diadakan sederhana di taman belakang rumah tersebut dengan mengundang keluarga, tetangga dekat, dan teman-teman Hanin saja.

"Ayah, Bu guru mana? Kok belum datang?" Tanya Hanin cemberut begitu belum melihat keberadaan Clara sedari tadi.

Sepertinya kejadian tadi pagi sudah dilupakan oleh gadis tersebut, dan Jevan bersyukur akan hal itu.

"Sebentar lagi Sayang, mungkin lagi di jalan."

Jevan sebenarnya ragu. Padahal dia sudah mengirimkan Clara pesan tadi. Apa Clara tidak membacanya ya?

Apa Clara malu jika harus bertemu dengannya?

Jevan jadi merasa tidak enak.

"Jev, ayo acaranya dimulai. Ntar keburu malam." Intrupsi Jane yang baru saja kembali dari luar kota.

"Ah, iya-iya."

Jevan langsung membawa putri kecilnya menuju meja paling depan dimana terdapat kue ulang tahun bertemakan princess lengkap dengan angka '5' yang bertengger diatasnya.

Hanin yang sudah cantik menggunakan gaunnya pun menjadi perhatian karena selain cantik dia juga terlihat menggemaskan.

"Ayah, Bu guru belum dateng juga?" Tanyanya lagi.

"Sabar ya. Sebentar lagi pasti sampai."

"Yaudah kita tunggu Bu guru dulu ya baru tiup lilin?"

Jane, Tama, dan Jevan yang mendengar ucapan Hanin sontak menggeleng tidak setuju.

Jane lantas berbisik di telinga Hanin, "Sayang tiup aja lilinnya dulu, soalnya tamu-tamunya udah nunggu dari tadi. Masa Hanin gak kasihan sih sama mereka?"

Hanin akhirnya menurut. Segera Tama menyalakan lilin ber angka '5' tersebut. Seluruh tamu undangan yang hadir sama-sama menyanyikan lagu selamat ulang tahun hingga tiba saatnya untuk gadis itu meniup lilin.




Our DestinyWhere stories live. Discover now