22. Acara Mantan

2.9K 488 42
                                    

Happy Reading 📖
-------------------

Clara masih dalam lamunannya. Malam ini dia nampak cantik dengan setelah gaun berwarna merah muda dan sepatu putih tulang yang menghiasi kakinya.

Clara terus berpikir, benarkah keputusan yang diambil ini untuk pergi ke acara pernikahan Juna? Bagaimana kalau nanti setelah bertemu Clara tidak bisa mengontrol diri untuk menangis? Clara benar-benar gundah.

"Clara. Ayo!"

Seseorang membuyarkan pikiran Clara. Wanita itu menoleh dan mendapati Jevan sudah berdiri di ambang pintu mobil sembari mengulurkan tangannya.

Mengenai permintaan Jevan waktu itu Clara setuju untuk mengajaknya dan disinilah mereka sekarang, di depan sebuah gedung mewah tempat acara resepsi pernikahan berlangsung.

"Kamu gak apa-apa?" Tanya Jevan khawatir karena raut wajah Clara nampak lesu.

"Gak apa-apa Jev. Ayo kita masuk."

"Tunggu!"

Langkah Clara terhenti dan menatap Jevan bingung. Kemudian alangkah terkejutnya wanita itu saat Jevan menawarkan lengannya.

"Bukannya kita lagi di pesta mantan ya? Kamu kan bawa pasangan. Jadi..." Jevan menjeda perkataannya dan menggerakkan ekor mata mencoba memberi kode jika lengan itu butuh untuk diisi.

"Oke."

Tanpa basa-basi, tangan Clara sudah melingkar di lengan Jevan. Tentu saja Jevan tidak bisa menyembunyikan senyum bonus pipi bolong sebagai tanda bahwa dia senang.

Mereka masuk dengan disambut oleh beberapa orang di pintu depan. Gedung itu sangat mewah. Nuansa putih dimana-mana dan dihiasi oleh bunga lili, bunga kesukaan Clara. Dulu tema dekorasi ini adalah tema impiannya bersama Juna saat membahas soal pernikahan. Namun apa daya, lelaki itu lebih memilih orang lain sebagai pasangannya malam ini.

"Mau makan sesuatu? Aku ambilin ya?" Tawar Jevan begitu mereka duduk di salah satu meja ruang utama.

"Gak usah Jev, terima kasih. Aku gak lapar."

"Eyyy aku tau kamu belum makan. Setidaknya isi dulu perutnya. Tunggu sebentar ya."

Hendak menolak akan tetapi Jevan sudah kabur duluan. Wanita itu akhirnya tersenyum, ternyata mengajak Jevan membuatnya bisa sedikit lupa akan dimana dirinya sekarang dan untuk apa tujuannya kemari.



"Tes...cek 1 2 3

Para hadirin sekalian. Inilah dia yang dinanti-nanti pasangan baru kita Juna dan Desy akan segera memasuki area hall.

Para tamu dimohon untuk berdiri."



Clara mengalihkan pandangannya sesaat MC menyebutkan bahwa pasangan akan memasuki gedung resepsi.

Pintu itu terbuka, dan menampakkan sepasang orang yang kini telah sah menjadi suami-istri bergandengan memasuki tempat acara. Senyum bahagia tidak pernah luput dari keduanya. Bahkan kini mereka saling bertukar pandang.

Tanpa sadar air mata Clara jatuh begitu saja. Apalagi setelah melihat beberapa tamu melemparkan kelopak bunga kearah mereka.

"Ini." Seseorang memberikan sapu tangan yang Clara sendiri sudah familiar sejak beberapa hari lalu.

"Terimakasih. Dan maaf karena aku nangisin dia lagi."

Jevan mengikuti arah pandang ke pasangan yang menjadi bintangnya pada malam hari ini. Mereka baru saja sampai ke panggung pelaminan dan duduk disana.

"Mau pulang sekarang?"

Clara menatap kearah pasangan itu sekali lagi sebelum beralih ke Jevan, "Kita kasih selamat dulu ya ke mereka. Boleh kan?"

Our DestinyWhere stories live. Discover now