The Moon is Mine

8.3K 408 13
                                    

Edo kelimpungan,pasalnya sudah 8hari dia tidak bertemu Bulannya. Begitu menikahi Bulan,Edo langsung meninggalkan Bulan bersama Melati dan Isman. Edo harus membereskan bisnis gelapnya yang sedang bermasalah. Ditambah lagi kedatangan Maria,adik Mikael,si gengster melayu. Maria menempel 24 jam padanya,membuatnya jengah. Sudah bermacam cara Edo lakukan agar Maria menyingkir tapi semua sia sia.

"Sayang...i nak makan...i tak makan lagi ni.."suara manja itu membuat Edo muak. Berkas yang sedang dibacanya dihempas kuat diatas meja membuat Maria berjengkit kaget.

"Sayang...u kena-"

"DIAM!!"Edo mengarahkan telunjuknya didepan wajah Maria. Maria pias,antara terkejut dan takut merambati hatinya. Namun karena Mikael,abangnya,seorang ketua mafia besar di Kuala Lumpur membuat Maria membusungkan dada dan mengangkat dagunya.

"U..jangan nak kurang ajar dengan i ye..! U ingat i takut ke?"Maria bersuara angkuh

"Well...kau jalang sial!!cepat menyingkir dari hadapanku! Aku muak liat tingkah murahan kau..! Pergi!! Dan jangan tunjukkan muka kau depan aku!!" Edo bersuara tegas sambil mengibaskan tangannya mengusir Maria.

Maria menghentak hentakkan kakinya dilantai. Menatap sebal Edo yang menatapnya penuh kebencian. Maria tidak terima dipanggil jalang sial!.

"U dengar sini,i akan buat perhitungan,u tau kan abang i berkuasa..abang i akan buat apa sahaja untuk i..dan abang i dapat dengan mudah hancur kan u,Edo.."ancaman Maria membuat Edo terkikik geli.

"So what?! Ouhh Maria...u scared me..u make me want to throw up, you're really disgusting bitch.." Edo terkikik. Cukup sudah kesabarannya menghadapi wanita sialan ini. Edo ingin Maria cepat pergi,agar Ia bisa menyelesaikkan masalahnya dengan tenang dan pulang menemui istrinya.

"U...!!" Maria terhina. Selama beberapa hari bersama Edo,Maria selalu dihina,diusir,dimaki. Edo benar menunjukkan bahwa ia membenci Maria. Maria memutar tubuhnya dan mulai meninggalkan ruangan itu. Tekad Maria ingin pulang ke Kuala Lumpur dan minta bantuan Mikael.

**

"Aku pulaaanggg...Bulan?Bulan kamu dimana?" Edo tergesa gesa menaiki tangga menuju kamarnya. Perlahan membuka pintu kamar. Senyumnya mengembang lebar melihat istrinya sedang tidur. Edo menutup perlahan pintu kamar dan menguncinya. Setelah melepas seluruh pakaiannya Edo menuju kamar mandi dan segera membersihkan diri.

Edo perlahan menaiki kasur dan berbaring dibelakang Bulan. Menyelipkan tangan kanannya untuk dijadikan bantalan kepala istrinya,dan tangan kirinya memeluk erat pinggang ramping itu. Edo menyurukkan wajahnya dihelaian rambut Bulan,menghirup rakus aroma shampoo Bulan. Dan sekejap saja kenyamanan itu membawa Edo kealam mimpi.

Bulan terjaga,merasakan lengan seseorang di pinggangnya,merasakan hembusan nafas hangat di tengkuknya. Bulan mengerjapkan matanya. Mencoba menyingkirkan lengan itu dan perlahan bergerak menjauh. Namun belum sempat bergerak jauh,pinggangnya ditarik merapat ketubuh dibelakangnya. Jantungnya berdetak tak karuan,wajahnya memanas.

"Hei! Kamu siapa?!" Bulan memukuli lengah kokoh itu. Tiba tiba sebuah benda basah dan lembut menyentuh tengkuknya,dan mengecupnya.

"Akh!! Hei!!" Bulan meronta dan memukuli lengan kekar yang begitu erat memeluknya. Terdengar suara kekehan dibelakangnya.

"Morning sayang..." Edo!,itu suara Edo,batin Bulan.

"I miss u...i'm crazy for missing u..."suara serak Edo membuat Bulan menghentikan rontaannya.

Bulan membiarkan Edo memeluknya erat. Toh,bagaimanapun juga Edo adalah suaminya kini. Bulan tersentak ketika perlahan telapak tangan kasar itu merayap dibalik kaos nya. Mengelus elus perut nya dan merambat naik kedadanya. Tangan Edo meremas lembut dadanya,membuat desiran halus menjalari nadi nadinya. Edo menarik lepas kaos Bulan membuat Bulan menjerit kecil sambil menutup dadanya dengan tangannya.

Short Story About LOVEWhere stories live. Discover now