Kisah Tanpa Judul

7K 264 8
                                    

Aku memasuki sebuah kamar hotel yang telah Evan siapkan, hatiku berdendang riang. Hari ini adalah hari istimewa ku, hari pertunanganku dengan lelaki yang sudah ku kencani selama 2 tahun.

Oh,sepi sekali. Apa juru riasnya belum datang? Tapi, ruangan ini nampak seperti kamar hotel lainnya. Seharusnya ada gaun yang kami beli untuk aku pakai hari ini. Dimana gaunnya?

Aku memeriksa setiap sudut ruang itu, nihil. Aku tak menemukan apapun! Aku menyeka peluh yang mengalir di pipiku. Tiba-tiba sebuah tangan besar terulur dari belakangku dan menutup hidung dan mulutku dengan kain.

Tentu saja aku meronta, namun semakin lama kurasakan tenagaku cepat sekali terkuras. Pandanganku buram, tubuhku mulai lemas. Kurasakan tubuhku diangkat, samar-samar aku mendengar suara siulan.

Yang terakhir ku ingat, tubuhku di bawa entah kemana.

*

Aku mencoba mengerjapkan mataku yang sepertinya lengket. Tenggorokan ku kering, aku haus. Ketika kurasa kesadaranku perlahan mulai kembali, aku merasa indra perasaku pun lebih sensitif. Aku merasa sesuatu yang basah dan hangat sedang bergerak di payudaraku. Ah, sialan!

Kenapa ini? Tubuhku mendadak panas dan bereaksi terhadap sentuhan sesuatu yang kini mengigiti putingku. Nikmat, tidak! Ini luar biasa nikmat!

Ahh...

Mulut sialan! Bisa-bisanya mendesah. Pergerakkan sesuatu itu terhenti. Namun jemari tangannya tetap merambati setiap inci tubuhku yang sepertinya sangat menikmati sentuhannya.

Perlahan aku membuka mataku, meskipun terasa berat. Mataku mendapati netra biru seorang pria menatapku penuh gairah. Tidak! Siapa dia?!

*TBC*

Uluuuu... dateng dateng terus adegan ginian. Dasar otak gue somplak ni ari.

Maapkeun, nanti gue lanjutin ASAP!
😘salam cintah

Short Story About LOVEحيث تعيش القصص. اكتشف الآن