Bulan Purnama

6.8K 355 5
                                    

Pov Bulan

Aku bangkit dengan badan serasa remuk,ahh...letih. Edo benar benar bikin badanku pegal. Ahh...membayangkan saat dia menusuk nusuk didalam sana membuat wajahku panas.

Aku menuju dapur,kulihat Melati sedang menggoreng bakwan. Ahh...ada udang nya! Jeritan kecilku membuat Melati menoleh dan tertawa.

"Kamu suka bakwan udang?" Tanya nya. Aku mengangguk laju laju. Dan mengambil ssatu bakwan lalu menuju sofa dan menyalakan tv.

Ftv menjadikan fokusku pada kenikmatan bakwan teralihkan. Tiba tiba saja seorang wanita menerobos masuk kedalam rumah,ada 5 orang lelaki bertubuh besar dibelakangnya. Aku hanya melirik,namun tetap waspada. Melalui sudut mataku aku menangkap sosok yang sangat kukenal bersembunyi dibalik lelaki lelaki bertubuh besar itu. Rony!!

Huh? Sedang apa Rony bersama mereka? Siapa perempuan seksi itu?

"Hei!! Kau Bulan kan? Perkenalkan,i Maria. Girlfriend Edo,his future wife.."Maria? Oh..dia Maria yang Edo ceritakan waktu itu. Aku hanya mengangkat bahuku acuh. Sungguh,ini akan menjadi drama memuakkan.

Kudengar suara hentakkan kaki,lalu derap kaki itu mendekatiku. Aku sungguh bersiaga untuk segala situasi. Dari ekor mataku,kulihat Maria berkacak pinggang.

" you! Perempuan sial! Berambus dari hidup Edo! Now!!" Jari telunjuknya mengarah padaku. Mataku beralih dari tv ke wajah penuh make up itu,lalu beralih ke tv lagi.

"Hey!! You pekak ke apa hah?! I cakap dengan you stupid!!" Jari telunjuk dengan kuku panjang bercat merah itu menunjuk didepan wajah ku. Sontak membuatku kesal dan reflek melempar bakwan yang telah hilaang udangnya tepat kewajah menor itu. Rasakan!! Aku menjulur kan lidah.

*Author*

Wajah Maria merah padam menahan marahnya. Tangannya terkepal kuat,matanya menatap tajam wajah Bulan. Seketika dia terkejut dengan bunyi ponsel nya.

"Dah sampai?" Suara di seberang telfon bertanya. Maria tersenyum sinis sambil tetap menatap Bulan yang kini melongo melihat tv.

"Yup..i dah sampai,perempuan tu..siapa nama dia? Bulan? Ahh...dia ada,dengan sorang perempuan and one man..boleh i mulakan brother?" Maria tertawa mengejek,sedikit kesal karena Bulan sama sekali mengacuhkannya. Saat itu juga keluar Melati yang langsung terkejut melihat Maria,Melati mengenal siapa Maria. Sontak Melati langsung berteriak menyuruh Bulan masuk kedalam kamar,namur tak dihiraukan Bulan.

Maria menutup poselnya,dengan sumringah Maria memberi kode bodyguardnya untuk bertindak. Dua orang bodyguard berbadan besar mendekat dan menarik paksa Bulan. Melati menjerit namun  seorang berbadan besar menyeretnya paksa kedalam dapur. Bulan yang melihatnya menjadi emosi. Dengan ancang ancang Bulan menghayunkan kaki kanannya menujut alat vital lelaki yang sedang memegang tangan kanannya. Begitu lelaki itu menjerit kesakitan Bulan menghempaskan tangan kanannya lalu melayangkan bogemnya ke lelaki disebelah kirinya. Kini kedua tangannya bebas. Bulan merenggangkan ototnya,melirik tajam lelaki disebelah kirinya yang bergerak membalas pukulannya.

Lelaki itu melayangkan tinju nya,namun Bulan bergerak pantas menepis lengan kanan lelaki itu,menahan nya dengan tangan kirinya. Lalu Bulan berbalik menyamping dan melayangkan siku kanannya sekuat tenaga menghantam hidung lelaki yang kebetulan mempunyai tinggi yang sama dengannya. Hidung lelaki itu mengalir darah segar,lelaki itu mengerang kesakitan sambil memegang hidungnya. Seorang lelaki datang dan mengalungkan lengannya dileher Bulan membuat nya tercekik. Bulan meremas kuat alat vital lelaki itu,membuat lelaki itu menjerit dan cekikkannya mengendur. Bulan langsung bergeser menyamping dan mengepalkan kuat tangan kanannya yang bergerak keatas menghantam dagu lelaki itu.

Beberapa lelaki bergantian maju dan bergelut dengan Bulan namun kalah dengan mengenaskan. Hal itu membuat nyali Maria menciut dan geram atas kebodohan body guardnya. Maria menatap Rony yang menatap tajam Bulan.

Short Story About LOVEWhere stories live. Discover now