Ch. 14 : Pesta dan Turnamen

3.2K 202 112
                                    

POV 1
****

Setelah menangkap Scarlet, aku segera mendaratkannya ke tanah untuk ditolong oleh para medis. Setelah itu, Raja Theo dan keluarganya datang menemuiku.

"Bagaimana Theo-san?"(Bayu)

"Hah, tak kusangka kedua anakku dimana yang satu adalah swordsman terkuat kerajaan sedangkan satunya lagi seorang Dragon Slayer bisa dikalahkan dengan mudah olehmu. Kalau aku boleh tahu, sihir apa tadi Bayu-san?"

"Itu disebut sihir [Reality], sihir yang dapat membuat realitas. Contohnya ya seperti yang kau lihat tadi."

"Jadi, maksudmu sihir itu dapat mengubah dan membuat apapun yang diinginkan penggunanya?"(Theo)

"Ya mungkin seperti itu penjelasannya."

"Si-sihir yang luar biasa."

"Jadi, karena kedua anakmu tidak bisa mengalahkanku maka mayat Doomsday masih berada di tanganku. Namun..."

Aku kemudian mengeluarkan tangan kanan Doomsday dari [Inventory].

"Aku akan tetap menawarkan tangan ini kepadamu."

"Be-benarkah? Terima-"

"Harganya 150 juta G. Aku tidak bilang memberikannya kan?"

"Be-beenar juga. Baiklah, uangnya dapat diambil saat pesta kerajaan. Bagaimana menurutmu?"

"Tidak masalah."

Aku kemudian memberikan tangan sebesar 1 meter itu kepada prajurit yang mengawal Theo.

"Aku masih bertanya-tanya, apa fungsi dari mayat itu bagimu Theo-san?"(Bayu)

"Yah sebenarnya aku ingin membuat senjata dari tubuh Doomsday. Berdasarkan berita yang kuterima, kulit dan duri milik Doomsday dirumorkan lebih keras dari adamantium sehingga aku ingin membuat item legendaris dari kedua bahan tersebut."

"Oh seperti itu."

Hm, mengapa aku tidak berpikir memanfaatkan mayat Doomsday untuk hal seperti itu ya? Mungkin karena kulitku sendiri lebih keras dari kulit Doomsday jadi aku tidak butuh hal-hal seperti itu.


"Baiklah, sudah saatnya pulang. Hm, dimana Zelris dan lainnya?"

"Darling."

Aku pun menoleh ke arah pintu masuk menuju arena. Di sana ada Zelris dan Iriyna yang berjalan ke arahku.

"Hm, dimana Zenith?"(Bayu)

"Oh si sapi itu. Dia sedang menemui ayahnya jadi aku disuruh memberitahumu agar kita pulang terlebih dulu."

Oh begitu. Hm, apa maksudnya dari panggilan 'sapi' itu tadi? Aku tidak tahu artinya.

"Oh begitu. Jadi bagaimana denganmu Iriyna?"

"Aku masih punya urusan yang harus dibicarakan dengan Theo-sama, Bayu-san. Jadi aku tidak ikut pulang untuk saat ini."

"Hm, baiklah kalau begitu. [Omega Effect]."

Aku kemudian membuka gerbang dimensi lagi seperti saat pergi ke Istana Breton. Aku melihat semua orang terkejut kecuali Cleric, Zelris, dan Iriyna karena mereka sudah melihat ini sebelumnya.

"Semuanya, kami pulang dulu."(Zelris)

"Sampai jumpa lagi Bayu-san dan Zelris-san. Jangan lupa datang besok malam ke pesta kerajaan."(Akasa)

Re : Nemesis (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang