Ch. 31 : Rapat dan Bisnis

1.8K 148 56
                                    

POV 1
****

“Jadi kau benar-benar membeli budak tanpa mengajak kami, Bayu?”(Scarlet)

“Yah mau bagaimana lagi kalian kan sedang bersenang-senang tadi di toko.”

Setelah urusanku selesai di toko budak, aku pulang bersama dengan 30 budak yang kubeli. Aku juga menjemput semua orang untuk kembali ke mansion. Mereka hanya bisa menggelengkan kepala karena aku benar-benar membeli budak sebanyak itu. Selama perjalanan pulang, aku merasa sedang pawai saja.

“Alasan! Kau bahkan membeli semua budak di toko itu tanpa memilihnya.”

Memang benar juga kata Scarlet. Bahkan diantara mereka ada 3 anak kecil tapi mereka dijaga oleh ayah atau ibu mereka walaupun ada juga yang yatim piatu. Itu cukup menyedihkan melihat sekeluarga bisa menjadi budak. Sudah pasti aku tidak akan menyuruh mereka bekerja. Bermain dengan kedua anakku sudah cukup.

“Aku membutuhkan pegawai yang lebih banyak Scarlet. Tidak mungkin aku mengelola pertanian dan kebunku dengan jumlah pekerja yang sedikit. Dan terakhir, aku tidak akan mengeksploitasi anak-anak.”

“Siapa juga yang menyuruhmu mengeksploitasi anak-anak itu. Hmph, aku pasrah saja deh.”(Scarlet)

“Kau menyukai hal-hal seperti budak juga ternyata Bayu. Mereka akan melakukan apapun yang kau mau mengingatkanku pada masa jayaku.”(Gilgamesh)

“Aku hanya menyuruh mereka menjadi pegawaiku. Tidak akan melenceng kemana-mana.”

“Aniki, apakah kami para wanita tidak perlu memenuhi kebutuhan “ranjangmu”?”(Cena)

Apa dia baru saja memanggilku Aniki?

“Aniki? Kau lebih tua dariku lho. Tapi tidak apa-apa sih kau memanggilku begitu. Sini kuberitahu sesuatu.” Ucapku sambil melirik ke arah pacarku.

“Ba-baik Aniki.”

“Jadi begini-Lho mana kepalamu? Kok payudara semua ini? Besar-besar lagi.” Ucapku ketika menoleh ke arah Cena. Lebih tepatnya di depan tubuhnya.

“B-Badanku lebih tinggi darimu Aniki. Apa  tidak menyadarinya?” Tanya Cena sambil tersipu.

“Oh iya. Sini menunduk sebentar kubisikkan sesuatu.” Perintahku sambil mendekati telinganya.

“Begini, kau melihat tiga wanita di sana?” Bisikku sambil melirik ke arah para pacarku.

“Iya?”

“Jika aku melakukan apa yang kau katakan tadi, nanti aku dibuat babak belur. Itu hanya perumpamaan saja sebenarnya tapi tetap saja ketiga pacarku bisa marah besar. Terlebih aku tidak mungkin melakukan itu pada para wanita budak.”

“Ma-maafkan aku Aniki karena mengatakan hal seperti itu. Aku tidak tahu kalau Aniki sudah punya….wanita.” Ucapnya menyesal.

“Iya tidak apa-apa.”

“Darling apa yang sedang kau bisikan pada Cena?”

Sebelumnya aku sudah mengenalkan Cena dan para budak lainnya pada mereka. Jadi mereka sudah tahu nama-nama dari para budak walaupun masih sulit untuk menghafalnya.

“Oh tidak ada. Hanya memberitahu dia tentang pekerjaannya nanti.”

“Mencurigakan.”(Scarlet)

“Hei jangan mencurigaiku. Sekarang, Ilina kemarilah!”

“Iya. Ada apa Bayu-sama?”

“Mulai sekarang mereka(para budak) semua akan tinggal di sini. Bisa kau siapkan kamar, pakaian dan kebutuhan pokok lainnya? Suruh juga para Homunculus untuk membantumu.”

Re : Nemesis (Slow Update)Where stories live. Discover now