Ch. 22 : Tamu tak Diundang dan Keputusan

2.9K 212 110
                                    


(Note : Yo semuanya. Sebelum membaca fanfiksi, aku ingin mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa Bulan Ramadhan bagi yang menjalankannya. Dan itu saja yang ingin kuucapkan. Hm, jangan lupa vote cerita ini juga oke? Yosh selamat membaca😆)

POV 3
****

"Jadi, dia tinggal di sini selama ini?"

"Ya, Anubias-sama."(???)

"Hm jika dia benar orang yang telah membunuh saudaraku, aku akan langsung menghajarnya!"(???)

"Ayah jangan terlalu terpancing oleh emosimu sendiri! Kau bisa saja membuat konflik lain yang berkepanjangan."(???)

"Apa kau tidak marah dengan kematian pamanmu hah?!"(???)

"Bisakah kalian tenang? Kita akan memastikan apakah dia itu pelakunya atau bukan dan jika iya, kita tanyakan apa tujuannya membunuh saudaramu. Apa kalian mengerti?"

"Grrrr, baiklah aku akan mencoba menahan amarahku nanti."(???)

"Lebih baik begitu ayah. Kau akan membuat kesusahan Ojii-sama nantinya jika masih berperilaku seperti itu."(???)

"Bisakah kau diam Moira?!"(???)

"Hah terserah ayah saja."

"Mungkin kita harus menunggu di rumahnya. Morticia, antarkan kami ruang tamu rumah ini."(Anubias)

"Baik, Anubias-sama."

POV 1
****

"Yo Lina, siapa tamu ini sebenarnya? Jarang-jarang ada tamu yang datang pada waktu senja seperti ini."

"Saya tidak tahu Tuan. Mereka hanya bilang ingin bertemu dengan Tuan tanpa memperkenalkan terlebih dulu."

"Kau tahu Lina, jika bisa jangan biarkan masuk orang tak dikenal mulai sekarang. Untuk saat ini aku masih memperbolehkannya."

"Baiklah Bayu-sama."

Setelah menyelesaikan urusanku di bukit Hutan Tandreus, aku mengajak yang lainnya untuk datang ke mansionku dan mulai tinggal di sana bersamaku. Sesampainya di mansion menggunakan skill [Space : Teleport Gate] yang membuat semua Servantku terkejut, Lina sudah berada di depan halaman dan memberitahuku bahwa ada tamu yang datang. Well, jarang-jarang ada tamu yang datang sesenja ini. Aku kemudian menyuruh Sissy, Garm, Jeanne dan yang lainnya untuk menungguku di taman mansion walaupun aku masih khawatir dengan para Servantku jika kutinggal bersama "mereka" bertiga. Ketika Lina menanyakanku tentang identitas mereka, aku menjawab mereka adalah teman-temanku dari pulau yang berbeda yang disebut Japan. Lina sendiri langsung percaya pada ucapanku dan segera mengantarkanku ke ruang tamu. Untung saja tadi aku menggunakan [Reality] pada Protea agar tidak terlihat sebentar. Semua orang pasti akan ketakutan kalau melihat gadis dengan tinggi yang tidak manusiawi itu.

Hm, bosan juga berjalan di lorong mansion ini. Lebih baik aku mencoba [Apprasial] saja saat ini. Kata Sissy, informasi yang dapat dilihat [Apprasial] sekarang menjadi lebih banyak daripada dulu. Hm kucoba pada Lina deh.

Nama : Lina Martocia (Ilina Morticia)
Gelar : Ingrus Empire's Agent, Member of Demon Eye.
Level : 115
Kelas : B
Ras : Demon
Jenis Kelamin : Perempuan
Skill Utama : [Disguise] [Stealth]

Itu....mengejutkan. Oke, jadi selama ini pelayanku adalah seorang mata-mata huh? Dan apa-apaan dengan nama samaran itu?! Itu tidak terlalu jauh nama aslinya dan sangat mudah ditebak, mungkin. Terlebih lagi, dia dari Kekaisaran Ingrus?! Astaga kekhawatiranku beberapa jam lalu akhirnya terjadi juga. Yah jika akhirnya seperti ini, mungkin aku harus melihat permainan apa ya ingin dia sajikan padaku.

Re : Nemesis (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang