2. Rumit

306 74 127
                                    

Selamat malam gaisss! Akhirnya trailer Tentang Kita rilis juga yipiii🤗 Temen-temen akan tahu cerita apa aja yang hadir di Tentang Kita, pokoknya paket komplit pake saos + sambel no kecap karena author gak suka kecap wkwk:( oke daripada basa basi langsung cus ditonton aja dan selamat membaca, big hug🤗

.
.
.

.
.
.

◾◾◾

"Meski rasanya bersalah, apa perlu mengakhirinya sebelum kita memulai semua ini?"
- Gistina Aufa

◾◾◾

Flashback on

"Gis, ini tugas gue." Tiba-tiba saja lelaki bertubuh tegap itu menghampiri Gisti yang tengah menulis di buku bersampul merah muda dengan gambar kelinci.

"O-hh? Udah selesai?" Ia hanya mengangguk sembari tersenyum lebar kepada Gisti.

"Kabarin gue lagi ya kalau ada tugas lain, makasih, Gis." Ia berlalu dari hadapan Gisti.

Cukup aneh, lelaki yang bahkan dikenal dingin pada wanita berbicara dan bersikap berbanding terbalik di hadapannya.

Gisti menyadarkan dirinya. "Ngapain juga gue peduli?"

Terdengar samar-samar suara wanita di belakang bangku nya tengah berusaha memanggil lelaki yang baru saja tersenyum manis dihadapannya. Namun sayang lelaki yang sedang menggunakan headset di telingganya tidak mengubris teriakan teman sekelasnya itu.

Gisti menatap tajam ke arahnya. Tidak lama kemudian pandangan mereka saling bertemu, iya! Mata nya benar-benar membuat jantungnya berdegup kencang. Dalam hitungan detik ia langsung memalingkan wajahnya agar tidak melihat tatapan yang meneduhkan itu.

Awalnya gadis itu berpikir mungkin hanya kebetulan, dengan rasa penasarannya ia menoleh kembali ke arah lelaki itu. Benar! Ternyata itu bukan kebetulan, lelaki itu benar-benar sedang memperhatikannya. Buktinya tatapan mereka bertemu kembali, tanpa ada satu orang pun yang menyadarinya.

Aksi bertatapan dengannya sudah selesai, dosen sudah menyapa mereka semua dari ambang pintu.

"Tugas kelompoknya sudah selesai? Diharapkan perwakilan kelompoknya mengumpulkan ke meja saya selepas kelas ini. Oke?"

"Oke, pak!!" Seru semuanya.

Perkuliahan berjalan dengan lancar, mata kuliah mikrobiologi salah satu yang Gisti senangi sehingga ia tidak kesulitan sama sekali.

Selepas berakhir mata kuliah pertama, kosma berdiri memberikan pengumuman untuk pengumpulan tugas kelompok. Ternyata ia tidak perlu susah payah turun ke lantai satu hanya untuk mengumpulkan tugas kelompok.

Belum sempat membeli jajanan ringan di lorong kelas, dosen mata kuliah selanjutnya sudah memasuki ruang kelas. Tanpa basa basi, ia langsung memulai perkuliahan tanpa memberikan jeda kepada mahasiswanya.

"Hari ini ibu mau membagikan kelompok untuk presentasi ya. Kita berhitung 1 - 8." Ibu Firly menunjuk lelaki yang berada di ujung belakang sana. "Oke! Kamu mulai berhitung."

"1"

"2"

"3"

Semua mendapatkan gilirannya. Hingga tiba saatnya Gisti menghitung.

Tentang Kita ✔ [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang