5. Liburan

179 45 53
                                    

"Memang benar, kamu selalu menjadi bintang yang tak pernah hilang dari malamku."
- Bryan Pratama Putra

◾◾◾

Menjelang pergantian semester kelas Gisti dan Bryan memiliki rutinitas liburan bersama, menghabiskan waktu disebuah villa sederhana di dekat pantai dan bernyanyi semalam penuh di tepi pantai.

Gisti selalu menolak ajakan liburan ini karena ia lebih menyukai rumahnya, dibandingkan harus berlibur dan menghabiskan waktunya di villa.

"Teman-teman, konfirmasi yang akan ikut ke Villa Mentari yaa. Ditunggu, sampai malam ini!" Teriak Nadia yang menjabat sebagai sekretaris kelas.

Setelah memberikan pengumuman di depan kelas, Nadia berjalan ke arah Gisti.

"Gis, lo jadi ikut kan? Ayo lah, masa tiap semester enggak ikut? Kali ini lo harus ikut ya?"

"Males, Nad. Lo aja sama Tiara ya?" ucap Gisti.

"Kapan lagi coba kita bertiga menghabiskan waktu bersama? Ayo lah." Paksa Nadia.

Waktu bersama katanya, Gisti sama sekali tidak merasa bahwa mereka akan menghabiskan waktu bersama di villa, justru mereka akan sibuk masing-masing.

Gisti memang sosok gadis yang periang namun ia terkenal menjadi orang yang tertutup, tidak banyak berbicara dengan anak-anak kelas. Ia merasa tidak terlalu nyaman dengan yang lain, kecuali Tiara dan Nadia.

Nadia menghela napasnya. "Jangan nyesel ya, kalo nanti gue bikin surprise disana."

Gisti langsung mengernyitkan dahinya.

Gisti seketika melirik Nadia. "Kejutan apaan? Gue enggak lagi ulang tahun, Nad."

"Yee... Percaya diri banget lo, bukan kejutan ulang tahun. Kepo kan? Maka dari itu lo harus datang. Gue jamin enggak akan nyesel, acaranya pasti bakal seru." Nadia mengedipkan matanya kepada Gisti.

"Enggak ada yang menarik, Nad. Gue enggak ikut ya?"

Gisti menutup buku dan mengemasi barang-barangnya serta bergegas keluar kelas.

Nadia si wanita ambisius tidak berhenti sampai disana untuk membujuk Gisti. "Gue beliin album comeback EXO mau, Lo?" Rayunya.

"Elah, gue udah punya."

"Album BTS?"

"Udah juga."

"Seventeen?"

"Dari zaman kapan tau gue punya. Apalagi yang mau lo tawarin supaya gue ikut? Nawarin gue liburan ke Dufan terus naik Rollercoaster?" ucap Gisti.

Nadia memutar bola matanya. "Oke! Gua ajak lo ke Dufan naik rollercoaster. Tapi lo harus janji sama gue buat ikut ke villa ya?"

"Serius, Lo? Gue enggak nerima janji palsu doang ya, Nad."

"Sumpah. Gue bayarin gratis sama ongkos lo ke Dufan sekalian, enggak bohong." Sahut Nadia.

Dengan berat hati Gisti menerima ajakan Nadia untuk pergi liburan ke villa, perihal ia ingin naik rollercoaster di Dufan ini memang sungguh keinginan hatinya. Banyak orang yang akan bergidik ngeri saat mendengar kata rollercoaster, namun berbeda dengan Gisti ia seolah pergi melayang diatas sana segala penatnya akan hilang seketika saat menaiki wahana tersebut.

Saat itu kelas 3 SMA, pertama kalinya Gisti menaiki wahana ekstrem salah satunya adalah rollercoaster. Budi dan Lia sempat tidak mengizinkan Gisti naik wahana itu, karena mereka takut terjadi apa-apa. Namun hasil merengek Gisti, akhirnya ia diizinkan untuk naik wahana tersebut seorang diri. Saat itu usia Dea masih delapan bulan, sehingga tidak bisa diajak bersenang-senang menaiki wahana apapun yang berada di Dufan.

Tentang Kita ✔ [TAMAT]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum