APOLOGIZE AND HEART

48 3 24
                                    

Ai yang masih mengingat perbuatan Aoi padanya, terasa mati rasa dan sampai sampai tak bisa melindungi dirinya sendiri

"Hey, nak, apakah orang tuamu tidak mengajarkan sopan santun pada mu ?," Salah satu teman dari laki laki yang ditendang nya itu, mendekatinya seraya tangan nya siap untuk memukul nya

Aoi, dialah yang menendang laki laki itu hingga membentur tembok, ia mengepalkan tangan nya

"Orang tua ku mengajarkan ku, untuk melindungi apa yang berharga di hidupku," ucap nya dingin

"Jika kau menyakiti Ai, aku akan menghajarmu," ucap Aoi seolah menantang laki laki itu

"Huh, dasar anak ingusan !,"

Di lain tempat, Shun terus menggandeng Rei menyusuri ruangan yang tak jelas itu. Mencari dimana Naru berada, sampai detik ini, mereka belum menemukan keberadaan Naru

"Shun, apakah kau tahu jalan nya ?," Tanya Rei tidak yakin

"Percayalah padaku, Rei~," Shun tersenyum

Tak perlu menarik musuh, beberapa pria datang dengan membawa pisau ditangan mereka masing masing, tak hanya itu ! Ada yang membawa pedang

"Shun !," Rei mulai takut, sementara Shun, memasang senyum mengerikan nya

"Shun ! Lakukan sesuatu !," Rei makin panik

Mereka segera menyerbu Shun dan Rei. Rei segera bersembunyi dibelakang Rei, melihat Rei yang ketakutan, Shun menjentikkan jarinya itu dan membuat mereka yang ingin menyerang nya juga Rei, diam bagai patung

"Fufufu~," Shun tertawa puas

Rei membuka satu matanya, melihat apa yang Shun lakukan pada mereka semua. Ia terkejut, mereka diam bagai patung

"Shun ?? Apa yang kau lakukan pada mereka ?," Tanya Rei

"Menghentikan mereka~,"

"Menghentikan mereka ? Tapi, mereka tidak bergerak sama sekali !," Rei setengah kagum

"Fufufu~ ini lah kehebatan Maou-sama~," Shun membanggakan dirinya

"Iya iya, sudahlah, ayo kita cari Naru !," Rei menarik tangan Shun. Entah mengapa,membuat dada Shun berdetak kencang

Sementara itu, Arata dan Yuki berjalan santai, seolah mereka tidak takut akan bahaya yang akan datang

"Arata," Yuki menarik lengan baju Arata, membuat Arata mengikuti arah pandang Yuki

"Ada apa ?," Tanya Arata

"Aku mendengar suara, berasal dari sana," Yuki menunjuk pada sebuah lorong yang mana Arata tampak bahwa sebuah bayang bayang seseorang mengarah pada mereka

"Sial," Arata segera menggandeng Yuki untuk segera bersembunyi

Mereka bersembunyi di bawah meja, tidak ada waktu untuk mencari tempat. Arata menutup mulut Yuki agar ia sebisa mungkin tidak mengeluarkan suara

"Saat mereka tahu keberadaan kita, aku mohon padamu jangan berteriak," Arata berbisik pada Yuki yang dijawab anggukan oleh Yuki

"Aku merasa ada yang mengganjal disini,"

"Aku juga,"

"Seperti seseorang masuk,"

"Aku merasa bahwa dia dibawah meja ini,"

"Brengsek ! Bagus juga perasaan orang ini,"

Arata terus mengumpat sementara Yuki berdoa agar tak terjadi apa apa pada dirinya dan Arata

School And Love #Wattys2019Where stories live. Discover now