LOVE IN WINTER

31 4 3
                                    

"Kenapa? Apa karena aku iblis? Apa karena aku-"

"Tidak Shun, k-karena, aku, aku b-belum mengenal keluarga mu sepenuh nya, dan kau belum mengenal keluarga ku sepenuhnya. J-jadi, alangkah baiknya jika kau juga mengatakan hal ini pada mereka. Aku akan menerima mu jika kau mengatakan ini pada keluarga mu dan keluarga ku," ucap Rei yang tersenyum pada Shun.

"Besok kita akan kunjungi keluarga mu," ucap Shun seraya tersenyum dan menggenggam kedua tangan Rei.

"Kau bercanda?" Tanya Rei dengan nada terkejut seolah tak percaya akan apa yang Shun katakan padanya. Ia menganggap apa yang Shun katakan adalah lelucon belaka.

Shun terkekeh, "tentu tidak~ apakah pernikahan adalah suatu hal bisa dianggap candaan?" Tanya nya balik yang membuat Rei juga terkekeh.

"Jadi, kau mau 'kan menggunakan nya?" Tanya Shun mengingatkan kembali akan kostum yang akan dikenakan saat kompetisi nanti.

"Tentu!"

Sementara itu, dimana kejadian yang masuk dalam kategori 'mesum' itu terngiang dimasing masing benak mereka. Seberusaha mungkin, mereka menghilangkan nya agar tak terus menjadi pikiran dikepala mereka.

Namun, Ai khawatir dengan apa yang dikatakan nya pada teman teman nya saat Naru dan Lisa meminta penjelasan mengapa Ai tidak bersama dengan Aoi. Seperti yang Ai katakan pada keduanya, itulah alasan nya, hanya ingin Aoi terlihat keren meski setahun sekali. Tetapi, tanpa sepengetahuan nya, Aoi bersembunyi di air, (Cowo bodoh :v) bersama dengan teman teman nya yang lain.

"Ai.." hingga suara dan sentuhan yang familiar mengejutkan Ai yang sedang melamun.

"A-apa?" Ai menoleh namun sedikit menjaga jarak dari Aoi.

"K-kau.. sudah menentukan pasangan saat kompetisi nanti?" Tanya Aoi dengan rona merah di pipinya.

"Aoi-senpai! Kau disini rupanya. Oh, Koganeiro-san~ apa kau ada perlu dengan Aoi-senpai?" Tiba tiba Hino datang dan langsung menyambar tangan dan memeluk nya erat.

Melihat hal itu, tentu Ai cemburu, lebih dari seorang fans yang memiliki kekasih, terlebih ia adalah kekasih Aoi sendiri. Dengan beberapa langkah ke belakang, ia mundur seraya menundukan kepalanya.

Aoi tahu, bahwa Ai cemburu. Ia juga tahu jika Ai mundur, "Ai, aku belum selesai bicara padamu," ucapnya melepaskan pelukan Hino dan segera menarik Ai.

"A-a-"

"Koganeiro-san bukan kah kau tidak ingin ikut kompetisi? Kenapa sekarang jadi ingin ikut?" Potong Hino dengan sinis. Ia bahkan membenci momen AoiAi yang setiap hari ia lihat di lorong sekolah.

"Ai, benarkah itu? Kau tidak ingin ikut?" Tanya Aoi tidak percaya akan apa yang Hino katakan tentang Ai.

"I-iya.." jawab Ai masih tertunduk. Sementara Hino, ia hanya menyeringai senang melihat kehancuran Ai. Ia kembali memeluk lengan Aoi dengan senang nya.

"Ayo! Kita bermain senpai!" Ajak Hino dan segera Aoi melepaskan tangan Ai perlahan. Sesungguhnya, ia tak ingin melepaskan genggaman hangat itu.

Setelah dirasanya Hino dan Aoi jauh, ia menatap kedua punggung calon kekasih itu (?!), "Mau bagaimana lagi.." ucapnya. Sebenarnya, ia berbohong bahwa ia tidak akan ikut kompetisi. Nyatanya, jika Aoi masih berharap ingin bersama nya, mungkin ia akan menerimanya dan ikut kompetisi. Namun, mau bagaimana lagi? Hino yang lebih profesional darinya sudah mendapatkan Aoi.

"Nee, senpai, apa sih spesialnya gadis yang payah bermain ski itu?" Tanya Hino memulai pembicaraan. Ia dan Aoi tengah berduaan dengan Aoi yang cemberut, ia tidak menyukai jika harus disamping Hino.

School And Love #Wattys2019Where stories live. Discover now