LOVE TRIANGLE ; SENSITIVE

35 5 12
                                    

Hikari tertegun, "Hi-hino, sebaiknya jangan,"

"Kenapa? Aku menyukai nya! Dia itu bagai merenggut hati ku saat pandangan pertama. Aura pangeran nya sangat kuat! Nee, bagaimana? Aku pasti boleh kan?" Hino tetap bersikeras untuk mendapatkan Aoi.

"Menjauh lah darinya,"

Hingga sebuah suara yang tak asing di telinga Hikari, membuat gadis itu bergidik ngeri, "A-ai-san.." gumamnya.

Hino menukikkan alisnya. Ia melihat ke belakang nya yang mana seorang gadis berambut putih kebiruan, memakai kacamata, berjalan mendekatinya beserta Hikari dengan tatapan datar.

"A,Ai-san, Hino hanya bercanda saja. Jangan dibawa serius ya? Ahaha," Hikari mencoba menenangkan Ai.

"Kau pasti Hino Aka, adik dari Suzaku Aka 'kan?"

"Benar," nada Hino terdengar sombong.

"Berhentilah mengagumi Aoi, dia sudah memiliki seseorang," setelah mengucapkan hal itu, Ai segera meninggalkan keduanya yang heran keheranan itu.

"Cih, sombong. Dia tidak ada hak untuk melarang ku!"

"Hino! Kau ini!" Hikari geram.

Sementara itu, di ruang OSIS. Para anggota OSIS akhirnya berkumpul dan rapat pun bisa dijalankan dengan baik. Namun, mereka baru saja berkumpul satu persatu di ruangan itu dan yang terakhir datang adalah Ai.

Ai duduk di sebelah Haru dengan raut wajah kesal. Biasanya, ia akan mengambil posisi duduk disamping Aoi, namun, berbeda untuk hari ini, ia duduk disamping Haru seolah menghindari Aoi.

"Yokatta, semua sudah berkumpul. Kita bisa memulai rapat kita yang bisa dikatakan mendesak ini," ucap Haru pada semua anggota nya.

"Kenapa mendesak, Haru-san?" Sebelum memulai, Yoru bertanya terlebih dahulu.

"Karena acara nya akan diadakan besok," jawab Haru.

"Eh?! S-souka.." Yoru memahami mengapa rapat ini diadakan mendesak.

"Saa, Ai, sudah siap mencatat kan?"

"Hm," jawab Ai seraya mengeluarkan buku catatan OSIS nya yang biasa ia gunakan dalam rapat OSIS. Contohnya, hari ini.

"Pertama tama, adakah yang ingin memberi saran tentang dimana tempat yang bagus untuk mengadakan acara musim dingin ini?" Tanya Haru menatap satu persatu anggotanya.

"Etto.." tampaknya mereka sedang berpikir tempat yang bagus dan kiranya strategis untuk dijadikan tempat belajar seraya berlibur.

Hajime yang menopang dagunya, terlihat bahwa dirinya malas untuk berpikir. Naru yang mengetuk ketuk dagunya, berpikir keras dimana tempat yang kiranya bagus dan menarik. Yoru sama halnya dengan Naru, namun dirinya melihat kearah lain agar sebuah bayangan tempat yang diminta Haru terlintas di pikiran nya. Aoi yang menatap buku diatas meja, tentunya ia berpikir pula. Sementara Haru, masih memandangi mereka. Menunggu jawaban dari Hajime, Naru, Aoi, dan Yoru.

"Aku tahu," hingga akhirnya Ai angkat bicara dan akan memberi saran tempat yang diminta Haru.

"Benarkah?" Haru tampak senang setelah lama menunggu jawaban dari teman teman nya.

Ai mengangguk, "ada satu tempat yang cocok saat musim dingin nanti. Fujimi Panorama Resort yang terletak di Prefektur Nagano. Memiliki area ski yang sangat menarik perhatian pengunjung yang berwisata kesana, simbol hati yang terdapat di lereng terkenal sebagai tempat suci bagi para pasangan. Bisa dicapai 2 jam 15 menit dari Shinjuku menggunakan kereta Limited Express Azusa jalur Chuo Main Line. Kurasa tempat yang bagus, bagaimana menurut kalian?" Jelas dengan rinci. Bahkan sangat rinci!

School And Love #Wattys2019Where stories live. Discover now