WILL YOU MARRY ME?

33 3 68
                                    

"Apa Rei-san malu dengan tindakan Shun atau karena pakaian nya?" Tanya Ai yang merasa bahwa Rei malu.

"Aku hanya malu dengan pakaian nya saja. Tapi, sepertinya dia menangkap bahwa aku tidak menyukai nya dan jengkel karenanya," Rei menutup wajah nya dengan kedua tangan nya. Entah apa yang akan terjadi selanjutnya jika ia tidak segera bicara pada Shun.

"Jangan menuntut pasangan kita, Rei-san. Bukankah dia hadir untuk melengkapi mu? Shun-san mungkin sedang sedih sekarang. Aku tahu betapa sakitnya ketika kita mencari seseorang yang kita cintai tak seperti yang kita harapkan, tapi dia tetap orang yang mencintai kita. Mungkin ada maksud lain dengan dia memaksa Rei-san memakai pakaian itu," ucap Ai yang bahkan tidak salam hubungan baik dengan Aoi. Walau kemarin baik dan itupun hanya bertahan sementara.

"Begitu ya. Apakah aku terlalu keras padanya ya? Aku tidak bermaksud, sungguh," Rei menunduk.

"Coba lah bicara padanya, dia pasti mengerti," Naru memberi dorongan agar Rei segera menemui Shun dan berbicara padanya.

"Kau yakin dia akan mendengarkan nya?" Tanya Rei agak tidak yakin.

"Kenapa tidak? Tentu saja dia mau! Dia pasti kebingungan saat kau tidak ada disamping nya, atau mungkin kesepian, atau mungkin keduanya," ucap Naru.

"Baiklah, terima kasih ya? Aku akan mencari nya dulu," segera setelah mengatakan semuanya pada teman teman nya, Rei segera mencari Shun dan hendak berbicara padanya.

"Nah, Ai, bagaimana dengan mu?" Naru beralih pada masalah Ai yang belum selesai karena Rei datang dengan membawa masalah nya.

"Itu terserah pada Aoi, aku hanya mengikut saja. Lagipula, dia seorang idol bukan? Siapa pun mau bersama nya karena dia tampan bagai pangeran, aku.. aku mungkin tidak ikut kompetisi," ucap Ai berdiri setelah menyelesaikan beberapa boneka salju nya.

"Eh?! Kenapa begitu?"

Sementara itu, di pemandian air panas di hotel dimana mereka menginap sekarang, Hajime bersama dengan 4 orang lagi sedang berendam disana. Mungkin sedang kurang kerjaan hingga rela masuk ke pemandian yang katanya 'campur' disana. Demi memenangkan pikiran. Pantas Naru tak menemukannya.

"Nee, kalian sudah menentukan pasangan masing masing?" Yoru bertanya sesaat keheningan melanda.

"Sudah," Hajime dengan yang lain nya menjawab serempak sementara Aoi hanya diam.

"Aoi? Bagaimana dengan mu?"

"Etto, aku tidak yakin," jawab Aoi dengan senyum kikuk nya.

"Kenapa begitu? Tidak bersama Ai? Memang nya dia sudah menemukan pasangan lain?" Iku membanjiri Aoi dengan berbagai pertanyaan.

"Sebenarnya, aku ragu ingin menjadikan nya pasangan. Lagi pula, hubungan kami tidak entah lah tidak terlalu baik?" Begitulah ia menjelaskan bagaimana hubungan yang dihadapi saat ini.

"Hee, uso, kenapa begitu?!"

"Shun!"

Shun menoleh kearah suara yang memanggil nya. Rei, ternyata kekasihnya itu masih rela mengejarnya yang tak bisa apa apa itu.

"Rei-chan, kenapa disini?" Tanya nya seolah tak mengerti maksud Rei.

"Aku.. ingin bicara dengan mu," ucap Rei yang hanya dijawab anggukan oleh Shun.

"Boleh aku duduk disamping mu?" Tanya Rei saat melihat bangku disamping Shun kosong. Dengan ragu ia bertanya karena melihat ekspresi wajah Shun yang biasa saja itu.

"Silahkan," jawab Shun tak menatap Rei. Tak menolehkan sedikit wajahnya pada Rei.

Maka dengan ragu, Rei duduk disamping Shun meski jauh beberapa cm saja.

School And Love #Wattys2019Where stories live. Discover now