ENDLESS ; COMPLICATED

26 2 1
                                    

"Hajime, Naru!" Sapa Yukari.

Hajime balas sapaan Yukari dengan senyuman.

"Dimana yang lain? Belum datang?" Naru bertanya.

Yukari menggeleng, "belum,"

"Kurasa, Koi dan Kakeru juga ada disini," Haru teringat akan dirinya yang melihat Koi serta Kakeru yang ada dalam ballroom menghadiri acara.

"Eh??"

Seketika Yukari dan Naru terkejut bersamaan. Pasalnya, yang mereka ketahui adalah mereka dan juga beberapa teman dari mereka yang diundang oleh seorang aktor secara langsung dan memberi undangan pula pada kekasih mereka. Namun, apa yang dilakukan Koi serta Kakeru yang entah darimana mendapat undangan itu? Apakah seorang lain memberikannya padanya?

"Iya, kurasa mereka sedang bersama dengan seseorang," tambah Haru.

Ai memandangi terus bunga carnation yang Aoi berikan. Senyum yang mengembang yang tak biasa diperlihatkan nya pada siapapun, kali ini senyum itu terlihat dan Aoi lah yang menjadi orang pertama melihat senyum Ai itu.

"Kau lebih tertarik bunga itu daripada aku ya?" Aoi pundung.

"Eh?? Tidak tidak! B-bunga ini indah, aku suka karena ini pemberian mu,"

"Begitu ya, tapi, bukan hanya bunga itu yang menjadikan nya indah,"

"Benarkah? Apa yang membuat nya lebih indah?" Ai penasaran.

"Arti dari bunga itu yang akan kusampaikan padamu," Aoi terkekeh sementara Ai merona.

"Modus," gumam nya.

Tanpa sadar, keduanya mulai dekat dengan pintu masuk ballroom dimana acara pesta dansa dilaksanakan. Aoi berhenti sejenak yang membuat Ai juga menghentikan langkahnya.

"Kenapa berhenti?" Tanya Ai seketika melihat Aoi tidak melanjutkan langkahnya.

"Berpegang lah pada ku," mendengar kata kata Aoi yang tidak Ai mengerti itu serta tangannya yang siap untuk menggandeng tangan Ai membuat Ai semakin tidak paham, "eh? Maksud mu?" Tanya nya.

Aoi tersenyum, ia menunjuk pada para pasangan yang masuk dan yang mungkin mereka juga adalah tamu undangan. Mereka menggandeng tangan mereka satu dengan yang lain seperti pengantin baru. Maka mengertilah Ai apa yang Aoi maksud.

"T-tapi.." kebiasaan Ai, selalu malu malu kucing.

"Jangan malu," Aoi memaksa dan akhirnya mereka berjalan beriringan seraya menggandeng tangan satu sama lain.

"Kenapa acaranya belum dimulai juga?" Hajime bertanya pada Naru yang asyik menikmati pemandangan pesta dansa yang megah nan mewah yang baru kali pertama mereka datangi. Karena terlalu lama menunggu hingga hampir 1 jam, Hajime mulai bosan.

"Aku juga tidak tahu, lebih baik kita menunggu Ai saja," jawab Naru yang beralih pandangan nya pada Hajime.

Hajime menukikkan alisnya, "kenapa Ai? Apa ada hubungannya?" Tanya nya lagi.

"Kurang lebih iya, karena dia mengenal salah satu aktor yang katanya akan bermain drama singkat sebelum dansa nanti," jelas Naru sesuai dengan apa yang diketahui nya.

"Ah, begitu. Baiklah, akan kuambil kan minum, kau mau?" Hajime mulai berdiri dari duduknya hendak mengambil minuman untuk nya dan untuk Naru.

"Iya, ambil kan apa saja yang ada di sana, oh! Lemon tea saja ya?" Pinta Naru.

"Baiklah," Hajime segera menuju meja yang dipenuhi oleh minuman untuk para tamu undangan.

Saat hendak mengambil minuman di bagian tengah, tiba tiba tangan seseorang menggapai minuman yang hendak digapainya itu. Sontak, Hajime menatap seseorang yang bersalip tangan untuk mengambil lemon tea miliknya.

School And Love #Wattys2019Where stories live. Discover now