HAPPINESS

34 4 13
                                    

"Kau benar benar tidak keberatan jika Charoline ikut bersama kita ?," Yoru bertanya meski di hati ia agak ragu menanyakan nya pada Aoi

Aoi tertegun, "sebenarnya, aku keberatan," ia menunduk

Yoru menghela nafas, ia memegang kedua pundak Aoi, "kenapa kau memaksakan nya ? Itu tidak baik bagi kebahagiaan mu sendiri," Yoru berkata

"Aku hanya, menuruti dengan apa yang Ai mau," nada Aoi sedih

Yoru menggeleng, "kalau Ai tidak mau ? Apa yang akan kau lakukan ?,"

Aoi menghela nafas dan menghembuskan nya perlahan, "tidak mungkin Ai tidak mau, aku rasa mereka masih dekat,"

"Aoi, dengarkan aku, kalau saat berkemah nanti Ai tidak dekat dengan Charoline, berjanji lah pada ku bahwa kau harus mengejar Ai lagi. Kalian itu sepasang kekasih, kenapa masih seperti sahabat ??," Yoru tak habis pikir dengan keputusan Aoi

"Aku tidak yakin, Yoru. Aku tidak yakin Ai benar benar mencintai ku,"

"Jangan pesimis !," Yoru menegur dengan sangat membuat Aoi sedikit terkejut

"Kau ini ! Ai itu gadis yang baik ! Baik ! Kalau kau berjuang untuk nya, pasti dia akan luluh ! Hati Ai itu terlalu lembut untuk kau perjuangkan !," Nada Yoru meninggi pada setiap kata yang diucapkan nya

Aoi sweatdrop ," Yo-yoru, aku rasa kau-"

"Intinya jangan pernah meninggalkan Ai ! Kau harus bersyukur memiliki nya, pertahan kan sampai kalian menikah !,"

"Yo-yoru !!,"

Mendengar kata 'menikah' saja membuat Aoi malu setengah mati. Membayangkan dirinya dan Ai menikah di masa mendatang, ah, entahlah, terasa memalukan

Naru masih sibuk dengan barang yang akan di bawanya. Masalahnya, tas yang mana akan ia bawa untuk menampung seluruh barangnya, tidak cukup

"Uhh, Aku bingung," Naru menggaruk kepalanya bingung

"Hahh, bawa saja yang penting, kita tidak sedang pindah rumah," Hajime sampai bosan dimintai Naru untuk mengusulkan apa yang seharusnya ia bawa

Jawaban Hajime selalu sama, yaitu, menyuruh Naru agar membawa barang yang penting saja

"Semua penting ! Aku harus bagaimana ?,"

"Tidak usah membawa apa apa," Hajime yang kesal itu menjawab ngawur

"Hajime !!,"

"Tapi, Shun, aku ingin membawa barang ku sendiri,"

"Tidak usah my Queen~ semua barang mu aku bawa kan~,"

"Shun, aku mohon,"

Rei memohon pada Shun agar dirinya tidak terlalu di manjakan, sekali saja, untuk hari ini

"Hmm, baiklah, baiklah, bawa lah apa yang kau ingin bawa~ tapi, kalau kau ada sesuatu yang kurang, katakan saja padaku,"

"Ahh, arigatou Shun ! Jaa~ muach~," Rei memutus panggilan nya dengan Shun dan segera menyiapkan apa yang di bawanya untuk berkemah besok

"Shiroko ! Keluar dari tas !," Ai meninggi kan suaranya ketika Shiroko sang kucing putih milik nya masuk ke dalam tas nya sembarangan

Shiroko masih tetap santai seraya mengibaskan ekornya yang lebat berwarna putih itu. Seolah menutup telinganya, Shiroko malah tertidur di dalam tas yang sudah di penuhi barang barang Ai

"Hey !," Karane menepuk keras pundak adiknya hingga Ai memukul wajah Karane dengan bantal

"Itu sakit !," Pekik Karane

School And Love #Wattys2019Where stories live. Discover now