SWITCHING LIFE

74 5 27
                                    

"Wah! Otou-san, apakah Okaa-chan terlalu senang melihat kita?" Tanya Yukihiro pada Shun yang tersenyum senang sangat senang karena ia bertemu dengan anak anaknya.

"Benar, Okaa-chan senang dengan kedatangan kalian~" ucap Shun seraya tersenyum beribu arti.

Sementara Rei, masih tetap pada posisi. "A-aku punya anak.. aku punya anak.. aku punya anak?!" Batinnya terus memutar perkataan yang yaitu bahwa dirinya mempunyai anak yang tak lain anak dari Shun juga. Perkataan itu sendiri demi meyakinkan dirinya untuk mempercayai bahwa apa yang menimpanya hari ini bukanlah karena Shun.

Karena acara untuk pulang kerumah mereka tertunda, maka Aoi dan Ai melanjutkan berjalan. Hanya tinggal beberapa meter lamanya agar mereka bisa sampai di tempat. Bersama Ao anak mereka, Ai terpaksa untuk mengajaknya ke rumah nya lebih dulu. Karena ia tahu, bahwa mungkin kedua orang tua Aoi akan shok dan salah paham, untuk kakak Aoi sendiri mungkin tak terlalu shok. Namun, Karane akan mengerti bahwa Ao datang dari masa depan (?!)

"Kita sampai!" Ucap Ai lalu membuka pintu rumah nya. "Aku pulang!" Ucapnya lagi memberitahu bahwa ia telah pulang, memeriksa apakah dirumah masih ada sang kakak.

"Ah! Neiro! Kemarilah, ada sesuatu yang ingin ku tunjukan padamu," Karane berkata dari arah dapur. Ia meletakan tasnya di atas sofa dan segera menuju dapur diekori Aoi dan Ao.

"Apa itu... Kak?!" Ai terkejut saat melihat kakaknya bermain bersama dengan seorang anak kecil kisaran umur 2 tahun, berambut sama dengan nya, mata yang mirip dengannya pula, namun model rambut nya yang mirip dengan Aoi. Ia kembali dikejutkan dengan seorang anak yang juga anak nya dan Aoi (?!)

"Ini! Bukan kah dia mirip dengan mu? Apa ini anak kalian berdua? Nee, Aoi?" Ucap Karane yang sangat senang bermain dengan anak tersebut. Bahkan anak itu tersenyum sama seperti Ai.

"Sora!!" Ao segera berlari dan memeluk anak yang ia panggil Sora itu. Ternyata itu benar anak Aoi dan Ai yang tak lain adalah anaknya sendiri.

Aoi ternganga, lagi lagi anak nya?! Pikirnya. Sementara Ai, ia menjatuhkan dirinya karena shok melihat anak bernama Sora tersebut. Sesegera mungkin, Aoi menangkap Ai agar tak terbentur lantai.

"Eh?! Dia pingsan?!" Karane terkejut dan segera menghampiri adiknya yang berada pada topangan Aoi.

Hajiru ngambek dan tidak ingin tidur. Kenapa? Bukan kah dia keturunan Hajime dan Naru yang sama sama menyukai tidur? Anehnya, anak ini masih diam di depan kamarnya yang telah Naru siapkan.

"Eh? Kenapa tidak tidur?" Tanya Naru.

"Aku tidak mau," ucap Hajiru dengan nada ngambek. Ia membuang muka dari Naru.

"Ke-kenapa? Apa ada yang salah?" Tanya Naru lagi. Ia menyamakan tinggi nya dengan anak tersayang nya itu.

"Aku mau tidur dengan Otou-san dan Okaa-chan," ucap Hajiru mengajukan permintaan nya. "Kalau tidak, aku tidak akan tidur," ancamnya pada Naru.

Tentu permintaan Hajiru adalah hal yang sangat mengejutkan jantung Naru. Pasalnya, ia masih seorang perawan (!!) dan tak mungkin tidur bersama Hajime, kecuali saat mereka TK mungkin masih bisa.

"Baiklah, ayo tidur," hingga Hajime datang dan menggandeng Hajiru untuk tidur bersama nya dan Naru. Entah apa yang dipikirkan oleh Hajime sampai sampai memanjakan Hajiru dengan menerima permintaan nya.

Pikiran jelek mulai menghantui Naru. Sesegera mungkin ia menghilang kan pikiran itu dari benak nya. Bahkan mendengar apa yang Hajime ucap kan, nyaris membuat nya tak dapat berkata-kata.

"H-hey! Yang benar saja?!" Ucap Naru menghentikan langkah Hajime.

"Hahh, turuti saja,"

"Apa?!"

School And Love #Wattys2019Where stories live. Discover now