TORI MATSURI - FALSE PROPHECY

43 4 21
                                    

"Hey! Apakah kalian selesai?," Tanya You dari kejauhan yang tak jauh dari mereka

"Belum!,"

"Hahh.. gadis gadis itu," You geleng kepala

Mereka mengambil masing masing ramalan, tetapi ramalan yang salah. Banyak yang tertukar diantaranya, karena telah diinjak oleh para manusia, maka tanda yang mereka buat pun pudar

"Hey! Kalian! Cepatlah!," Sekali lagi para pangeran pangeran mereka menanti

"H-ha'i!!," Mereka menjawab bersamaan lalu sedikit berlari menuju kearah masing masing kekasih

"Dimana ya mereka," Karane menunggu di depan penjual garu, menunggu Ai sang adik juga beberapa teman nya yang masih anak anak baginya

"Sedang menunggu siapa tuan muda?," Sang penjual garu itu tampak heran melihat keberadaan Karane yang terus menunggu lebih dari 1 jam, karena heran, ia pun bertanya

"Ah, hanya menunggu adik dan juga teman temannya," Karane menjawab ramah

"Begitu, mungkin mereka pergi ke kuil untuk ramalan cinta, hanya kuil disini yang menyediakan ramalan seperti itu," jelas sang penjual garu tersebut

"Eh?? Darimana anda tahu?," Karane merasa heran serta penasaran

"Tadi, saya melihat adik anda memungut sebuah kertas yang masih tersegel, jadi saya beranggapan bahwa mereka sedang ke kuil untuk ramalan cinta itu," jelas sang penjual lagi

"Oh, ngomong ngomong soal ramalan cinta, memang benar berefek ya?," Karane semakin penasaran, kini ia bertanya tentang ramalan cinta itu

"Seperti nya begitu, karena beberapa dari mereka yang mengambil ramalan cinta itu, mereka mendapat kekasih yang mereka inginkan dan hubungan semakin dekat, kenapa tuan muda tidak mencoba nya sendiri?,"

"Ah, tidak, saya, saya tidak begitu suka dengan ramalan," ucap Karane canggung

"Begitu," sang penjual garu mengangguk angguk

"Oh ya, apakah anda sangat memerhatikan para pengunjung yang masuk disini?," Tersadarlah Karane bahwa penjual garu itu menceritakan semuanya dengan detail

"Fufufu, itu karena saya adalah biksu di kuil itu,"

"Ehh?!?,"

"Kakak!," Sebuah suara tiba tiba mengagetkan Karane, segera ia menolehkan wajahnya dan melihat sang adik berlari kearahnya serta sekumpulan teman temannya juga

"Hahh, akhirnya kau kembali juga," Karane menghela nafas lega

"Yah, sekarang kita pulang! Aku sudah lelah," ucap Ai merenggangkan kedua tangannya

"Oh, begitu, setelah kuajak kemari kau tidak memberiku apa apa? Begitu?," Karane mencoba mendapatkan perhatian dari sang adik

"Ah, Karane-san mencoba merebut Ai juga ternyata, nee Aoi, saingan mu bertambah," Naru terkekeh

"Ahah..," Aoi tertawa canggung, ragu kalau Karane sang kakak Ai sendiri mencoba merebut adiknya sendiri

"Eh? Ada! Tunggu sebentar, ya," Ai berjalan mendekat kepada penjual garu yang tak jauh dari tempatnya, ia membeli satu buah garu dan kembali membawanya pada kakaknya, "kore! Untuk kakak!," Ucap Ai senang memberikannya pada Karane

"H-hanya ini..." Karane menjadi pundung

"Eh? Tidak mau? Itu membawa keberuntungan! Bisa membuat perusahaan kakak sukses kan?," Ai hanya tersenyum polos pada kakaknya itu

"Hahh, karena ini darimu baiklah aku simpan,"

"Eh?! Memberi keberuntungan!?," Kakeru terkejut seketika mendengar hal itu

School And Love #Wattys2019Where stories live. Discover now