CHOICE OF HEARTS

58 5 41
                                    

"Naru, aku sungguh minta maaf padamu, telah bertengkar tidak jelas padamu dan meninggalkan mu begitu saja, hingga tak terpikirkan lah aku bahwa akan begini jadinya," ucap Hajime seolah Naru dapat mendengar nya

"Kau boleh, membenciku, tapi jangan kau pergi jauh dariku," gumam Hajime,sebisa mungkin tidak dapat Arata dengar

Karane mengikuti mobil Haru dari belakang, Haru yang kebetulan tidak fokus pada mobil belakang nya, memberi kesempatan pada Karane agar tidak dicurigai

"Haru-san, antarkan saja kami ke rumah ku," Aoi berkata

"Baiklah," Haru segera menurunkan Aoi serta Ai di rumah Aoi sendiri

"Hm," Karane bergumam

Aoi menggendong Ai ala bridal style masuk ke rumah. Karane sedikit menjaga jarak terlebih dahulu, agar tidak terlihat seperti mengikuti mereka. Setelah dirasanya Haru pergi, ia parkir depan rumah Aoi

Aoi menaruh Ai di sofa, tangan, kaki, paha, pipi, juga lehernya terbalut perban semua. Aoi menghela nafas, kenapa tidak ia saja yang mengalami ini ? Namun, ia tidak bisa menyesalinya di depan Ai, karena Ai pasti akan memarahinya

Ia berharap orang tuanya tidak melihat mereka. Namun, ayah nya sempat melewatinya

"Aoi ? Baru pulang ? Dari mana saja ?,"

"T-tou-san, a-aku.." Aoi bingung harus berkata apa

Ayah Aoi melihat gadis yang terkapar di sofa dengan segala perban di sekujur tubuhnya, karena merasa mengerti akan apa yang putranya lakukan, ia duduk di sofa juga

"Tou-san mengerti, nak,"

Aoi menghela nafas panjang, setidaknya dengan ayahnya yang pengertian, dia bisa tenang

Hajime membenarkan seragam sekolah Naru, tak lupa ia juga membersihkan diri. Ia menyuruh beberapa pelayan wanita agar dapat mengganti baju Naru yang sudah kotor itu

Hajime duduk termenung di sofa ruang tamu, ia memikirkan kejadian yang telah menimpa Naru. Hajime dan Naru hidup bersama sejak umur mereka 5 tahun. Hajime telah menganggap Naru sebagai saudaranya, Naru menganggap Hajime sebagai seseorang yang melindungi nya

Tak heran, mereka dekat, namun, sering kali terjadi pertengkaran karena hal sepele. Membuat Naru tidak menyukai Hajime. Begitu juga sebaliknya dengan Hajime, ia tidak suka dengan sikap keras kepala Naru

Namun, disaat ia kehilangan Naru, atau Naru pergi jauhnya. Ia merasa tidak terima, ia akan menghancurkan apapun yang menghilangkan Naru dari hadapan nya. Dalam hatinya, ia memiliki rasa ingin melindungi Naru

Tetapi, malah begini jadinya. Ia hanya bisa menyerah pada keadaan dan bangkit untuk menyelamatkan Naru

Pagi merekah, matahari telah tampak dari ufuk timur. Menggantikan sang bulan bintang. Sang Surya pun tersenyum seolah menyambut makhluk hidup lainnya

Ai segera terbangun, ia terkejut melihat Aoi berada di samping nya. Ia berada di rumah Aoi. Ia juga sempat melihat perban perban yang terbalut di sekujur tubuhnya

"Ugh.." Aoi terbangun lalu mendapati Ai juga terbangun

"Ah, sudah bangun," ucapnya

"Semalam.. apa yang terjadi.." lirih Ai

Aoi tersenyum, "akan ku ceritakan semuanya di sekolah, sekarang pulang lah dan bersiap ke sekolah, Ai,"

Ai mengangguk, ia segera turun, namun rasa sakit dikakinya masih bisa dirasakannya. Aoi membantunya berjalan dengan cepat

Mereka masuk seperti biasa, tidak menyebar luaskan kejadian dimana Naru sempat terculik

Tertawa juga bercerita seperti biasa

School And Love #Wattys2019Where stories live. Discover now